Assalamualaikum
............
Baiklah teman-teman
disini saya akan menuangkan sedikit materi mengenai Psikologi Pendidikan dan Teknologi
Apa itu Psikologi
Pendidikan ?
Psikologi Pendidikan cabang ilmu
psikologi yang mengkhususkan diri pada cara memahami pengajaran dan
pembelajaran dalam lingkungan pendidikan.
Teknologi adalah
tema penting dalam pendidikan sehingga selalu dibahas dalam setiap buku.
Revolusi teknologi adalah bagian dari masyarakat informasi dimana kita kini hidup.
Teknologi pendidikan
memegang peran yang penting, terutama setelah berkembangnya TIK, dimana
komputer menjadi bagian integral didalamnya. Teknologi pendidikan merupakan
pengembangan, penerapan, dan penilaian sistem-sistem, teknik-teknik dan
alat-alat baru untuk memperbaiki proses pembelajaran.
Perlu diingat, teknologi
tidak akan menggantikan guru. Teknologi pembelajaran, sebenarnya memiliki
posisi dan peran sebagai pengembang multimedia pembelajaran yang bermutu. Tentu
saja bekerjasama dengan pihak lain.
Implementasi teknologi di
bidang pendidikan perlu diintegrasikan ke dalam perencanaan (master plan)
terhadap semua aspek pengembangan pendidikan secara seimbang (bukan secara
proyek). Sering pengumuman yang muncul di media mengenai teknologi di arena
pendidikan kelihatannya kurang menilaikan penelitian dan pengalaman di dunia
pendidikan. Kasus-kasus teknologi dan pendidikan tertentu kelihatannya juga
diangkat sebagai solusi umum.Memang kita wajib untuk mencari solusi yang
kreatif, tetapi kita juga wajib untuk belajar dari pengalaman-pengalaman yang
ada di dunia supaya kita tidak hanya mengulangkan kegagalan negara lain.
Dengan mengkombinasikan
soft-technology (seperti strategi, metode pembelajaran) yang tepat dengan
hard-technology yang ada, maka seorang pengajar dapat menyulap proses
pembelajaran menjadi suatu pembelajaran yang menarik dan efektif (tujuan
tercapai). Dalam hal ini, bukan teknologi yang membuat suatu pembelajaran
berhasil, tapi ketepatan menerapkan teknologi itulah yang menyebabkan suatu
pembelajaran berhasil dengan baik.
PEMANFAATAN TIK DALAM
PENDIDIKAN BERKARAKTER
Pendidikan karakter sangat
penting dalam rangka pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas,
bermartabat, dan berkarakter, sehingga perlu benar-benar dijaga agar
pemanfaatan TIK tidak mengganggu pembentukan karakter peserta didik, melainkan
justru mendukungnya. Mengapa? Karena tidak ada gunanya mendidik anak menjadi
sangat pintar tetapi karakternya buruk dan/atau lemah, sehingga justru dengan
kepandaiannya tersebut kelak mereka akan membuat kerusakan/kejahatan atau
menimbulkan kerugian, baik bagi diri sendiri, bagi masyarakat, maupun bagi
bangsa. Oleh sebab itu, pemanfaatan TIK dalam pendidikan perlu dirancang,
direncanakan, dilaksanakan, dan dinilai dalam rangka mengembangkan manusia
Indonesia seutuhnya seperti diuraikan di atas. untuk menjaga agar pemanfaatan
TIK tetap memberikan kontribusi signifikan terhadap (1) pengembangan peserta
didik menjadi manusia berkarakter dan berkecerdasan intelektual dan (2)
pemberdayaan pendidik dan tenaga kependidikan terkait,
Agar penerapan pendidikan
karakter melalui TIK dapat berjalan secara efektif dalam mencapai tujuannya,
para guru hendaknya mampu memberikan materinya dengan cara-cara yang
interaktif, dan mampu membuat para peserta didiknya menjadi kreatif. Proses
pembelajarannya pun harus menjadi menyenangkan dan bermakna. Dalam konteks
tersebut, peran guru dalam proses interaksi pembelajaran hendaknya tidak
terlalu dominan, tetapi lebih sering berperan sebagai fasilitator dan motivator
pembelajaran. Dengan kata lain, pembelajaran tidak berpusat pada guru, tetapi
lebih berpusat pada peserta didik atau lebih menempatkan peserta didik sebagai
subyek didik daripada sebagai obyek didik.
Dalam memanfaatkan TIK,
perlu juga ditanamkan rasa malu dalam diri peserta didik dan aturan yang tegas
agar anak-anak:
(a)
tidak bersentuhan dengan pornografi,
(b)
tidak melakukan plagiasi, dan
(c) tidak
dibiarkan untuk terus menerus mengkonsumsi games atau permainan online lainnya
di internet yang mengasyikkan. Jika kita biarkan anak didik kita hanya
menkonsumsi game online secara terus menerus, maka kita akan menghasilkan
sebuah generasi para gamer, dan bukan programer, yaitu sebuah generasi yang
mampu menciptakan berbagai games atau permainan yang mengasyikkan. Progamer
sangat kita perlukan dalam membuat konten-konten edukatif. Dengan begitu
pendidikan ini akan maju dan sejajar dengan negara lainnya. Dalam proses
pembelajaran TIK, hendaknya peserta didik tidak hanya diarahkan untuk kelas
operator saja tetapi menjadi programer aktif yang membuat mereka kreatif dalam
membuat program-program inovatif yang dapat dibanggakan. TIK harus benar-benar
dimanfaatkan dengan tujuan para peserta didik mampu mendengarkan dengan baik,
berbicara, membaca, dan menulis. Dengan begitu mereka akan mampu menyampaikan
pesannya kepada khalayak ramai dan membuat diri mereka menjadi orang hebat luar
biasa karena memiliki kemampuan berbahasa secara baik. Semua hal di atas itu
harus terintegrasikan dalam pendidikan karakter yang berbasis TIK. TIK harus
dimanfaatkan sebagai sarana untuk menerapkan nili-nilai dasar pendidikan
karakter, dan dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya agar para generasi bangsa ini
mampu mengembangkan kreativitasnya.
Salah satu contoh yang
paling mudah dalam pendidikan karakter diantaranya adalah penanaman nilai
kejujuran. Para guru harus mampu menanamkan kejujuran dalam diri setiap peserta
didik. Tak berkata bohong (dusta) dan mampu berkata benar dalam segala sikap
dan tingkah lakunya. Nilai-nilai kejujuran tersebut dapat ditanamkan dan
dikontrol melalui media facebook yang sedang booming saat ini, baik dikalangan
anak-anak maupun orang dewasa. Sikap dan perkataan jujur peserta didik akan
dengan mudah tertangkap jelas dari facebook para guru, bila para peserta
didiknya telah berteman dengannya. Oleh karena itu media facebook dapat dijadikan
untuk sarana membangun komunikasi yang lebih dekat antara guru dengan para
siswanya. Melalui facebook guru dapat mengajak dialog atau diskusi dengan para
siswa, sehingga dapat terjalin komunikasi yang positif antara guru dan siswa.
Terjadinya komunikasi yang positif antara guru siswa akan dapat membantu
meningkatkan kualitas interaksi pembelajaran dan mengefektifkan pencapaian
tujuan pembelajaran, disamping dapat untuk mengarahkan sikap dan perilaku siswa
ke arah yang lebih baik. Nilai karakter lain yang perlu ditanamkan melalui TIK
adalah budaya baca. Budaya baca yang mulai hilang dari dunia anak-anak kita
harus sudah digiatkan kembali dengan konten-konten edukasi yang dibuat sendiri
oleh para guru melalui blog atau website sekolah. Di sinilah para guru harus
mampu menulis, dan membuat para peserta didiknya menjadi gemar membaca.
Konten-konten atau materi pelajaran itu bisa dimasukkan dalam server aplikasi Blog
yang berbasis Content Management System (CMS). Di tempat itu, para guru dapat kreatif
membuat sendiri media pembelajarannya. Para guru pun dapat membuat tes atau
ujian secara online. Alangkah indahnya jika para peserta didik kita mampu ber internet
secara sehat, menyebarkan berita dengan benar, dan mampu menceritakan
pengalamannya yang mengesankan dalam blog-blog mereka. Dengan begitu kemampuan
menulis mereka pun akan terasah dengan baik, karena sering menulis di blog.
Selanjutnya, pendidikan karakter dapat berjalan secara komprehensif dalam
proses pendidikan di sekolah.
Website adalah lokasi
individu atau organisasi di internet .dan Email adalah singkatan dari
electronic mail dan merupakan bagian penting lain dari internet .pesan dapat
dikirim dan diterima dari individu atau dari banyak individu sekaligus.
Endang safitri siregar
13
002
Tidak ada komentar:
Posting Komentar