PSIKOLOGI PENDIDIKAN ; Perangkat untuk Mengajar Secara Efektif
Psikologi adalah studi ilmiah tentang perilaku dan proses mental
Psikologi Pendidikan cabang ilmu psikologi
yang mengkhususkan diri pada cara memahami pengajaran dan pembelajaran dalam
lingkungan pendidikan .
Psikologi Pendidikan juga Membantu pengajar untuk penjelasan :
–Perkembangan pelajar
mengenai tanggung jawab dan partisipasinya sebagai warga masyarakat ‘
–Dapat memekakan diri
dan menjadi pribadi yang kreatif dan produktif (Gage & Berliner, 84)
JALUR PENDIDIKAN
•Pendidikan formal
- Pendidikan formal
yang diselenggarakan di institusi sekolah
- Secara berjenjang
dan berkesinambungan
- Dengan tujuan
rasional dan ideal
* Akademik :
penguasaan IPTEK
* Profesional : kesiapan penerapan keahlian
Pendidikan Nonformal
- Pendidikan yang
diselenggarakan di institusi luar sekolah melalui kegiatan belajar mengajar
yang tidak harus berjenjang dan berkesinambungan.
• Pendidikan Informal
- Pendidikan Keluarga.
bersifat
komplementer maupun kompensatoris bagi institusi sekolah dan keluarga.
Hasrat Psikologi
Pendidikan
•Mengubah kelas yang
“membosankan” menjadi kelas yang bersemangat.
•Mengubah dari kelas
yang “gagal” menjadi sukses.
•Mengubah dari
institusi yang mengabaikan peran orangtua menjadi institusi yang melibatkan
orangtua sebagai partner pendidikan
Konsep & Prinsip
dalam Psikologi Pendidikan
•Konsep:
mengacu pada karakteristik individu, tingkah laku, proses mental &
lingkungan yang terlibat dalam aktivitas pendidikan.
–Contoh: cognitive
ability, student’s learning style, constructivist learning, test reliability,
attention, memory, classroom climate
•Konsep dapat berupa variabel
yaitu atribut yang bervariasi antara individu atau kejadian.
•Prinsip:
mengambarkan hubungan/ korelasi antara 2 variabel
–Contoh: cognitive
ability berkorelasi positif dengan school achievement. Cooperative learning
environments improve student attention.
Explanation,
Prediction & Control
•Tujuan akhir dari
Psikologi Pendidikan adalah untuk menjelaskan, memprediksi & mengontrol
fenomena yang menjadi perhatian.
•Menggunakan
konsep-konsep dan prinsip-prinsip:
1.To explain menghitung hubungan 2 variabel
secara logis, masuk akal.
–Contoh: Prestasi
belajar yang berbeda-beda antara 1 kelas dengan kelas lainnya guru yang
mengalokasikan waktu lebih efisien sehingga siswa lebih fokus pada pelajaran
yang diberikan sehingga siswa dapat menunjukan prestasi yang baik.
2.To predict menetapkan bahw ada variabel lain
yang lebih tepat untuk menjelaskan hubungan antar variabel pada waktu tertentu.
–Contoh: waktu belajar
yang digunakan dapat digunakan untuk memprediksikan prestasi belajar yang dapat
dicapai.
3.To control mengubah pengadministrasian suatu
variabel sebagai suatu cara untuk mengubah (meningkatkan) nilai/ value variabel
yang lain.
–Contoh: mengubah
metode mengajar akan meningkatkan prestasi kelas
Ada 3 perintis
terkemuka yang muncul di awal sejarah psikologi pendidikan.
1.
William James
Menurut William James dalam bukunya Talks To Teachers, mempelajari proses belajar dan mengajar di kelas sangat penting dalam meningkatkan mutu pendidikan dengan mengajar pengetahuan dan pemahaman anak yang sedikit lebih tinggi (Tujuan: memperluas cakrawala pemikiran anak.)
Menurut William James dalam bukunya Talks To Teachers, mempelajari proses belajar dan mengajar di kelas sangat penting dalam meningkatkan mutu pendidikan dengan mengajar pengetahuan dan pemahaman anak yang sedikit lebih tinggi (Tujuan: memperluas cakrawala pemikiran anak.)
2.
John Dewey
Menurut John Dewey:
- anak merupakan active learner.
- pendidikan difokuskan seluruhnya pada anak dan memperkuat kemampuan anak untuk dapat beradaptasi
- semua anak berhak mendapat pendidikan yang selayaknya
Menurut John Dewey:
- anak merupakan active learner.
- pendidikan difokuskan seluruhnya pada anak dan memperkuat kemampuan anak untuk dapat beradaptasi
- semua anak berhak mendapat pendidikan yang selayaknya
3.
E. L. Thorndike
Menurut Thorndike, tugas pendidikan adalah menanamkan keahlian penalaran anak.
Menurut Thorndike, tugas pendidikan adalah menanamkan keahlian penalaran anak.
E L Thorndike memiliki 3 intelegensi ;
Ø Kemampuan
abstraksi ,yaitu; suatu kemampuan untuk bekerja dengan menggunakan gagasan dan
simbol .
Ø Kemampuan
mekanik ,yaitu; bekerja menggunakan alat-alat mekanik ,yang memerlukan sensory-motor
Ø Kemampuan
sosial ,yaitu; menghadapi interaksi sosial di lingkungan masyarakat .
Tujuan psikologi pendidikan adalah
memberi pengetahuan yang dapat secara efektif diaplikasikan untuk pengajaran.
Sistem pengajaran ini merupakan sebuah seni yang diterapkan guru terhadap
muridnya.
Dua hal yang harus dimiliki guru agar dapat menguasai beragam perspektif
dan strategi, serta mengaplikasikannya secara fleksibel:
1.
Pengetahuan dan Keahlian Profesional
Guru yang efektif menguasai materi pelajaran, strategi pengajaran. Guru yang aktif juga harus menetapkan tujuan pengarajan dan menyusun rencana untuk mencapai tujuan tersebut. Mereka harus tahu bagaimana memotivasi, berkomunikasi, dan berhubungan dengan murid-murid dari beragam latar belakang kultural, serta memahami cara menggunakan teknologi yang tepat.
Guru yang efektif menguasai materi pelajaran, strategi pengajaran. Guru yang aktif juga harus menetapkan tujuan pengarajan dan menyusun rencana untuk mencapai tujuan tersebut. Mereka harus tahu bagaimana memotivasi, berkomunikasi, dan berhubungan dengan murid-murid dari beragam latar belakang kultural, serta memahami cara menggunakan teknologi yang tepat.
ü
Penguasaan Materi Pelajaran
ü
Strategi Pengajaran
ü
Penetapan Tujuan dan Keahlian Perencanaan Instruksional
ü
Keahlian Manajemen Kelas
ü
Keahlian Motivasional
ü
Keahlian Komunikasi
ü
Bekerja Secara Efektif dengan Murid dari Latar Belakang Kultural yang
Berlainan
ü
Keahlian Teknologi
2.
Komitmen dan Motivasi
Guru yang efektif harus mempunyai komitmen dan motivasi bagi dirinya sendiri. Mereka harus dapat membawa sikap positif dan semangat ke dalam kelas, yang akhirnya tertular pada murid dan kelas menjadi nyaman.
Guru yang efektif harus mempunyai komitmen dan motivasi bagi dirinya sendiri. Mereka harus dapat membawa sikap positif dan semangat ke dalam kelas, yang akhirnya tertular pada murid dan kelas menjadi nyaman.
MENGAPA RISET itu PENTING ?
Karena untuk mendapatkan informasi bukan hanya
dari pengalaman pribadi saja,tetapi juga dari pakar atau otoritas ahli .
Riset ilmiah adalah riset objektif, sistematis, dan dapat diuji,
berlandaskan metode ilmiah untuk mendapatkan informasi yang akurat dengan cara
merumuskan masalah, mengumpulkan data, menarik kesimpulan, serta merevisi
kesimpulan dan teori riset.
Tiga metode dasar untuk mengumpulkan informasi:
Tiga metode dasar untuk mengumpulkan informasi:
1.
Riset Deskriptif, bertujuan untuk mengamati dan mencatat perilaku orang.
o
Observasi, terbagi dua:
§
Observasi alamiah, yaitu observasi di luar laboratorium atau di dunia
nyata.
§
Observasi partisipan, yaitu observasi dimana peneliti ikut terlibat sebagai
partisipan dalam suatu aktivitas
o
Wawancara dan kuesioner, merupakan cara paling cepat untuk mendapat informasi dari murid dan guru,
yang disajikan baik secara langsung maupun tidak langsung. Kekurangannya adalah
kebohongan yang terjadi ketika menjawab pertanyaan dari wawancara atau
kuesioner.
o
Tes standar, menilai sikap atau keahlian murid dalam level yang berbeda.
o
Studi kasus, merupakan kajian mendalam terhadap individu yang memiliki kehidupan unik
dan tidak dapat diduplikasi.
o
Studi etnografik studi
yang deskripsi mendalam (in – depth) dan interprestasi terhadap perilaku dalam
satu etnis atau kelompok kultural.
2.
Riset korelasional , tujuan utama nya adalah mendeskripsikan kekuatan
hubungan antara dua atau lebih kejadian atau karakteristik .
3. Riset Eksperimental , kelompok yang
pengalamannya dimanipulasi dalam suatu eksperimen .
§
Kelompok kontrol , dalam sebuah
eksperimen , ini adalah kelompok yang pengalamannya diperlakukan sama
dengan kelompok eksperimental kecuali dalam hal faktor-faktor yang dimanipulasi
.
§
Penetapan acak ,dalam riset eksperimental , penetapan partisipan ke
kelompok eksperimental dan kelompok kontrol yang dilakukan secara acak.
RENTANG WAKTU RISET
Riset cross –sectional
Riset dimana data dikumpulkan dalam
satu waktu
Riset longitudinal
Riset dimana individu yang sama
dipelajari selama kurun waktu tertentu, biasanya beberapa tahun lebih
RISET EVALUASI PROGRAM
Riset yang di desain untuk membuat
keputusan tentang efektivitas program tertentu.
RISET AKSI
Riset yang dipakai untuk memecahkan
masalah problem sekolah atau kelas tertentu ,meningkatkan pengajaran dan
strategi pendidikan lainnya ,untuk membuat keputusan di level tertentu
GURU SEBAGAI PERISET
Juga disebut guru-periset,adalah
konsep yang menyatakan bahwa guru kelas dapat melakukan riset sendiri untuk
meningkatkan mutu praktik pengajaran mereka .
TANTANGAN PADA RISET
Gender
Etnis dan kultur
Lapangan Pekerjaan Psikolog Pendidikan
* Psikolog pendidikan
: membantu memecahkan masalah- masalah dalam proses pendidikan.
* Bentuk-bentuk
pendidikan :
- Dalam bidang
pendidikan formal
1. Bimbingan &
konseling di : SD, SLTP, SLTA, PT.
Pada umumnya memberi
layanan :
a.
Bimbingan pengembangan
diri
b.
Bimbingan akademik
c.
Konseling akademik
d.
Bimbingan karir
e.
Konseling pribadi
2. . Membantu dalam
bidang kurikulum
a.Tujuan pendidikan
b.Metoda belajar –
mengajar
c.Evaluasi hasil
belajar
3. Seleksi &
training untuk guru dan staf
- Dalam bidang
pendidikan non formal
1. Kursus-kursus
teknikal
2. Kursus-kursus
pengembangan SDM
- Dalam pendidikan
informal
1. Parent education
Jasa Psikologi di Bidang Pendidikan
1.Problem solving
memberikan pelayanan terhadap keluhan-keluhan/ masalah :
•Prestasi akademik :
–Disiplin belajar;
tidak membuat tugas atau tugasnya salah.
•Emosi tidak stabil
s.d. mogok sekolah. •Keluhan dari orang tua tentang tuntutan terhadap anaknya.
2.Promoting
- Membuat program
untuk peningkatan kualitas : Karena persaingan, NEM yang lebih kecil, anak
lulusannya tidak bisa diterima di sekolah-sekolah favorit
Tujuan Pendidikan
(Dasar)
•Aspek
intelektual-info
•Aspek fisik/ motorik
•Aspek emosional
•Aspek sosial
•Aspek perilaku
Pendidikan harus
memberikan kemampuan mengolah, menemukan bentuk baru, dan meningkatkan kreativitas kreativitas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar