Kamis, 19 Juni 2014

HOMESCHOOLING


Nama : Endang Safitri Siregar
Nim : 13-002

Ada banyak fenomena yang terjadi dalam dunia pendidikan Indonesia, ada yang membawa dampak buruk ada  pula yang membawa dampak baik. Semua tergantung pada cara kita memandang dan menanggapi setiap fenomena yang terjadi. Berikut ini ada 3 fenomena seputar dunia pendidikan di Indonesia beserta pembahasannya ditinjau dari sudut pandang beberapa teori.
FENOMENA 1 “HOMESCHOOLING”
sumber: hadisupeno.com/pendidikan/57-fenomena-pendidikan-homeschooling.html

Pendidikan Homeschooling saat ini sedang marak-maraknya dilakukan oleh para orang tua kepada anaknya untuk bersekolah tetapi sekolahnya di rumah dengan bantuan guru yang bisa jua gurunya adalah orang tua,guru private,atau para tutor mengajar anak di rumah.Ia tidak terikat pada lembaga pendidikan konvensional seperti sekolah atau lembaga nonformal lainnya.Tetapi kurikulum yang digunakan mengacu pada kurikulum pemerintah.
PEMBAHASAN
  1. Teori Psikologi Pendidikan 
Berdasarkan teori pendidikan dapat diketahui dalam artikel tersebut bahwa anak-anak dapat memiliki program apa saja yang dia sukai untuk dapat bersekolah salah satunya homeschooling tersebut.Jika dulu homeschooling diperuntukkan bagi anak-anak yang berkebutuhan khusus. Dengan adanya homeschooling ini,setiap anak dapat mengembangkan potensial yang ada pada dirinya sesuai mata pelajaran yang disukainya secara maksimal,anak homeschooling jua lebih aktif dan serius dalam pembelajaran belajar dirumahnya daripada diluar rumah seperti sekolah. Tapi homeschooling ada jua dampak negatifnya,kurangnya sosialisasi seorang anak terhadap lingkungan luarnya atau kurangnya sosialisasi terhadap teman sebayanya dalam pengalaman hidup.Dan jika anak homeschooling cuma belajar bersama guru atau tutor yang mengajarinya,dan gak adanya persaingan untuk mencapai prestasi atau sebuah peringkat atau juara siapa yang paling pintar diantara yang pintar atau diantara teman-teman sebayanya.itu salah satu dampak negatifnya homeschooling.

2.      Teori Pendidikan Keluarga

Dalam pembahasan teori ini terhadap artikel tersebut bahwa anak-anak yang homeschooling walaupun tidak belajar di sekolah namun mereka dapat belajar di rumah bersama keluarganya.dalam hal ini anak hanya bersosialisasi dengan keluarganya tanpa adanya teman sebaya nya.Keluarga bisa dianggap sebagai pengganti temannya sehingga keluarga yang tinggal bersamanya dalam satu rumah dianggap sudah seperti temannya.Misalnya peran orang tua sebagai keluarganya yang sekarang dekat padanya yaitu mengetahui segala perasaannya yang sedang sedih,kacau,maupun senang,pembentuk kepribadian mental, sikap dan perilaku anaknya kepada orangtuanya.Dalam hal ini peran orang tua terhadap anaknya sangat penuh dalam hal apapun yang masih berada di lingkungan keluarganya.Orang tua dapat mengetahui,mengontrol,dan menasehati perilaku2 anak yang baik maupun yang tidak baik daripada jika anak berada di sekolah dan juga dapat mengompakkan antara anak dan orang tua.Jika berada di sekolah tentu saja orangtua hanya sepintas tahu bagaimana perilaku anaknya itupun kalau dikasi tahu oleh gurunya.itu makanya orangtua salah satunya memilih homeschooling utk dapat anaknya dapat belajar dengan baik

3.      Teori Bimbingan Sekolah

Dalam pembahasan dari teori bimbingan sekolah dapat diketahui dalam artikel tersebut bahwa anak-anak homeschooling dapat belajar dengan baik dan dapat mengekspresikan dirinya atau mengembangkan bakatnya,membentuk kepribadian dan karakter sifat anak tersebut sesuai pengetahuan yang didapatnya dari tutor atau guru tanpa harus belajar di sekolah.sistem pengajarannya sama seperti sistem pengajaran/kurikulum yang dibuat oleh pemerintah yaitu dengan dibantu oleh guru-guru atau tutor yang datang ke rumah untuk belajar bersama anak tersebut.Memang dalam teori Gadner dikatakan bahwa intelegensi setiap anak berbeda-beda walaupun begitu bukan berarti anak yang belajar di rumah intelegensi lebih rendah dari pada anak2 reguler yang biasa belajar di sekolah.malah dapat kita lihat dari pembahasan artikel diatas,anak2 yang homeschooling lebih bagus nilainya atau lebih tinggi nilainya pada saat ujian nasional daripada anak2 reguler biasa yang belajar di sekolah.itu salah satunya menunjukkan sebenarnya ada jua manfaat keduanya2 anak di sekolahkan di salah satunya tersebut.

FENOMENA 2 “KEBOCORAN UAN”
Ujian Akhir Nasional merupakan tolak ukur bagi para pelajar untuk dapat menerima predikat lulus dalam menamatkan pendidikannya. Ujian Akhir Nasional yang memiliki standar nilai kelulusan cukup tinggi menjadi momok menakutkan untuk para pelajar. Kebanyakan pelajar merasa cemas akan tidak lulus, pihak sekolah sendiripun akan merasa malu bila para siswa di sekolahnya tidak dapat lulus dalam Ujian Akhir Nasional. Ketakutan pihak sekolah dan para pelajar tersebutlah yang akhirnya membuka cela untuk mencoreng nama baik UAN dengan melakukan berbagai kecurangan untuk dapat meluluskan para pelajar.
PEMBAHASAN
  1. Teori Psikologi Pendidikan 
Teori psikologi pendidikan tentu saja mengajarkan etika yang baik bagi pengajar ataupun pelajar dalam proses pembelajaran. Namun bila pada kasus seperti fenomena diatas tentunya itu sudah melenceng jauh. Nama pendidikan sudah tercoreng oleh ulah oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab. Perilaku curang dalam ujian nasional akan menjadi pengajaran yang buruk bagi para penerus bangsa. Seharusnya para guru memberikan motivasi para pelajar agar mau bekerja keras untuk mendapat nilai ujian yang baik, bukan malah meluruskan tindakan pelajar yang menyalah.

2.      Teori Pendidikan Keluarga

Keluarga adalah faktor yang sangat mempengaruhi sikap dan perilaku seorang anak, apabila seorang anak dididik oleh keluarga yang baik tentunya anak tersebut akan bertingkahlaku baik pula. Namun jika sang anak tidak di berikan pengajaran yang baik dirumah maka dalam bermasyarakat tentunya sang anak juga akan bermasalah. Dalam kasus kecurangan unjian nasional sebenarnya peran keluarga atau orang tua memiliki andil yang cukup besar. Apabila sedari kecil orang tua sudah menanamkan nilai kejujuran pada sang anak tentunya anak tidak akan mau melakukan kecurang pada ujian nasional. Dan bila orang tua juga telah mengenalkan sikap berjiwa besar dalam menerima kekalahan sang anaknya tentunya tidak akan begitu cemas untuk menghadapi ujian akhir nasional.

3.      Teori Bimbingan Sekolah

Sekolah sebagai rumah kedua para pelajar, sudah selayaknya menjadi tempat bernaung dan belajar bagi para pelajar. Penanaman nilai-nilai kejujuran dan etika yang telah dibawa dari rumah seharusnya dapat diterapkan disekolah. Namun jika akhirnya malah terjadi kejadian seperti kebocoran ujian akhir nasional didalam sekolah, dapat dipastikan sekolah tersebut tidak menjujung nilai kejujuran dan sportifitas. Pihak sekolah belum mampu untuk mendidik perilaku para pelajarnya karena perilaku pihak sekolah sendiri masih belum benar.

FENOMENA 3 “EKONOMI PENGHAMBAT PENDIDIKAN”
Bukan menjadi rahasia umum jika uang adalah pengatur segala macam urusan di negara ini. Uang adalah hal terpenting bagi seseorang untuk dapat memenuhi hal yang diinginkannya. Begitu juga dengan pendidikan di negeri ini yang dapat diraih jika seseorang memiliki uang yang cukup. Di Indonesia masih banyak daerah terpencil yang belum terjangkau pendidikan. Masyarakat daerah terpencil yang sudah mengenyam bangku pendidikan mendapat porsi pendidikan yang berbeda dengan masyarakat kota dikarenakan kekurangan biaya, tenaga pengajar, sarana prasarana sekolah, dan masih banyak lagi hal yang menjadi faktor mengapa pendidikan begitu langka di beberapa tempat di tanah air bahkan pelaksanaan pendidikan di Indonesia kurang merata  terkesan tidak diperdulikan.
PEMBAHASAN
  1. Teori Psikologi Pendidikan 
Berdasarkan teori psikologi pendidikan ada beberapa tindakan yang bisa ditawarkan sekalipun hanya untuk sekedar meminimalisir ketidakseimbangan antara pendidikan di desa dan dikota antara lain
a.       Membentuk pandangan positif mengenai pentingnya pendidikan
b.      Memilih strategi atau metode pembelajaran yang sesuai.
c.       Memberikan bimbingan atau bahkan memberikan konseling.
d.      Memfasilitasi dan memotivasi belajar peserta didik.
e.       Menciptakan iklim belajar yang kondusif.
g.      Menilai hasil pembelajaran yang adil
h.      memperhatikan minat dn prestasi siswa khususnya siswa yang kurang mampu

2.      Teori Pendidikan Keluarga

Keluarga didesa dengan keluarga di kota memang memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Mulai dari cara pandang dan berfikir sampai cara mendidikan seorang anak. Kebanyakan keluarga didesa tidak begitu memprioritaskan pendidikan anaknya, terutama anak perempuan yang dianggap hanya akan tinggal dirumah. Dengan keterbatasan keluarga didesa pihak yang paling bertanggungjawab untuk fenomena ini adalah pemerintah. Pemerintah harus lebih memperhatikan semua masyarakat dari berbagai macam kalangan. Bila pemerintah mau tanggap untuk melakukan sosialisasi tentunya pola pikir masyarakat desa akan bisa lebih maju (desa= daerah terpencil)

3.      Teori Bimbingan Sekolah

Sekolah didaerah terpencil tentunya sangat jauh berbeda dengan sekolah didaerah perkotaan. Sarana prasarana yang berbeda, tenaga pengajar yang kekurangan dan akses menuju sekolah yang kurang baik membuat pendidikan jadi begitu mahal. Semua hal tersebut tergantung pada kebijakan pemerintah, apabila pemerintah mau memperhatikan pendidikan didaerah terpencil seperti tenaga pengajar yang baik sarana dan prasarana yang bagus pendidikan di sekolah-sekolah daerah terpencil akan dapat maju dan setara dengan pendidikan didaerah kota besar.

Referensi by ;
thanks to
Laura Marsaulina Malau,dkk (2010)


Jumat, 06 Juni 2014

PEDAGOGI & ANDRAGOGI













Nama : ENDANG SAFITRI SIREGAR
NIM   : 13-002
Assalamualaikum wr wb

Selamat malam teman- teman saya ingin menceritakan sedikit pengalaman saya selama  saya belajar dalam Dunia Pendidikan.  Bermula dari saya mendapatkan pengajaran PEDAGOGI hingga sekarang yang telah berubah menjadi ANDRAGOGI  seiring dengan  pertumbuhan dan perkembangan saya .
Sebelum nya ini ada penjelasan sedikit mengenai PEDAGOGI & ANDRAGOGI
PEDAGOGI :adalah  ilmu yang mempelajari bagaimana anak-anak belajar
ANDRAGOGI : adalah ilmu yang mempelajari bagaimana orang dewasa belajar

PENGALAMAN SAYA
PEDAGOGI

Sistem pembelajaran secara Pedagogi saya dapatkan ketika saya duduk di bangku SD,SMP dan mungkin juga  sampai SMA , pada sistem pembelajaran seperti ini tentu saja saya  masih dikatakan sebagai murid atau siswi di dalam dunia pendidikan  dan sebagai anak didik, dalam  wilayah sekolah.dalam proses belajar mengajar pun saya masih terlalu pasif hanya diam saja mendengar materi yang di beri oleh guru, dan sekali kali diberikan tugas rumah , yang merupakan evaluasi penguasaan materi dari guru saya .
Sepanjang pembelajaran , semuanya berpusat pada pada isi  dan hanya bersifat teoritis  saja . , dan tujuan  pencapaian pembelajaran pun sudah ditentukan sebelumnya , dengan membuat rancangan  target pembelajaran yang harus dicapai , dan murid hanya bisa menerima ilmu atau  pembelajaran sesuai dengan rancangan tujuan / target keberhasilan murid yang di susun oleh guru, dan staf pengajar lainnya.
Keterikatan pembelajaran yang ada di pihak guru , meminimalkan perluasan materi yang saya  dapatkan ketika masa itu , sehingga apa yang dituangkan oleh guru itulah  yang menjadi  patokan bagi saya dalam belajar, benar/ salah dan sesuai  atau  tidak semuanya tergantung oleh guru nya . selain itu dalam mengerjakan tugas atau pembahasan mata pelajaran waktu dan kesigapan dari murid / saya sendiri, itu di kendalikan oleh guru, sehingga hasil pencapaian prestasi seorang murid itu di atur oleh guru. Misalnya pada Ujian matematika  guru memberikan waktu yang sesuai dengan kemampuan muridnya , dan mengatur kecepatan dalam penyelesaiannya , sehingga terkadang banyak materi yang terabaikan karena ,sebelum lanjut dalam materi  selanjutnya materi sebelumnya harus di pahami terlebih dahulu.sehingga kami harus benar- benar paham atas materi yang diberikan .
Dan dalam proses belajar mengajar pun , siswa sama sekali belum memiliki pengalaman terhadap materi yang disampaikan, dan kurang nya informasi mengenai bahasan pembelajaran tersebut , sehingga  tugas seorang guru dalam Sistem Pedagogi ini pun Guru lah yang menjadi sumber utama murid yang memberikan informasi atau ide- ide serta contoh dalam kegiatan belajar mengajar disekolah . terima kasih itulah sistem pembelajaran PEDAGOGI yang saya  dapatkan .



ANDRAGOGI
Sistem pembelajaran ANDRAGOGI  pun saya dapatkan di bangku perkuliahan , tapi karena suasana pembelajaran yang masih baru dalam dunia pengetahuan saya , membuat saya canggung dalam bersikap dewasa untuk belajar .
Dalam perguruan tinggi sapaan dari seorang pelajar bisa dikatakan sebagai peserta didik atau warga belajar dan biasanya disebut juga sebagai mahasiswa ,perbedaan metode pembelajaran yang saya dapat kan pun berupa pelatihan yang bersifat aktif sehingga menuntut seorang pelajar untuk sigap dan terampil , serta berlaku kritis  dalam proses belajar mengajar. Seperti melakukan persentasi dalam setiap penyampaian materi yang disampaikan oleh peserta didik,dan melakukan pengamatan dan penjelajahan di lapangan seperti observasi .
Tujuan pembelajaran yang ada dalam sistem perkuliahan atau yg saya jalani saat ini itu sangat flexibel / bebas jadi seorang pelajar lah yangg menentukan hasil pencapaian prestasi nya sendiri , seorang dosen atau tenaga pengajar hanya sebagai fasilitator dalam mengajar dia tidak mengharuskan ,dam memperdulikan para peserta didik nya untuk paham dan mau menerima ajarannya . tapi kita harus dituntut untuk bisa menguasai pembelajaran dengan metode kita sendiri tergantung bagaimana cara kita untuk menerima pembelajaran tersebut dengan baik , dan sungguh-sungguh.misalnya kita hanya belajar dengan mencatat atau mengumpulkan slide- slide yg diberikan oleh dosen .
Bukan hanya itu pembelajaran pun menjadi pengaruh dalam waktu dan kecepatan kita dalam menerima isi pembelajaran tersebut , maka dari itu kita di tuntut sigap dan lebih kritis dalam belajar.selain itu di upayakan dan diharapkan agar pelajar atau mahasiswa psikologi memiliki pengalaman atas apa yang di ajarkan agar dapat berkotribusi dan menuangkan pemahamanya dalam  pembelajaran tersebut ,seperti dalam mata kuliah psi Pendidikan , yang menuntut mahasiswa untuk menjeelaskan materi Pedagogi dan Andragogi ini.
 sehingga dalam sistem pembelajaran ANDRAGOGI ini pun para pelajar atau mahasiswa dituntut untuk menuangkan dan menerapkan , ide-ide  dan contoh –contoh, sesuai dengan pemahaman pelajar
demikianlah pengalaman saya yang saya dapatkan dalam dunia Pendidikan yang saya jalani sekarang ini.terima kasih perhatiannya, saya mengucapkan TERIMA KASIH ALL