Rabu, 28 Mei 2014

Peran dan Fungsi Psikolog Sekolah Tiap Jenjang Pendidikan


KELOMPOK 10 :
Endang Safitri Siregar            (131301002)
Yunirwan Siregar                   (131301027)
Rinie Indira Nauly                  (131301066)
Lindka Pertiwi                       (131301068)
Andriani Christine Buaton      (131301104)

Peran dan Fungsi Psikolog Sekolah Tiap Jenjang Pendidikan

*      Peran Psikolog Sekolah pada Anak TK:
             Sebagai Evalutor, artinya psikolog berperan dalam jalannya sistem belajar mengajar yang berlangsung. Apakah suatu kurikulum itu berjalan dengan baik atau tidak.
·         Mengawasi berjalannya proses belajar mengajar. Misalnya, mengadakan wawancara kepada pendidik, petugas kebersihan, atupun keamanan guna menghindari hal- hal yang tidak diinginkan, seperti pelecehan seksual.
·         Mengembangkan potensi yang dimiliki program tersebut
·         Memberikan pelayanan psikologis pada anak yang bermasalah. Hal ini perlu dilakukan untuk menghilangkan trauma anak pada hal-hal tertentu misalkan pada anak yang mengalami pelecehan seksual, masalah dalam keluarga, dll.

*      Peran Psikolog Sekolah pada Anak SD :
·         membuat dan mengembangkan kurikulum cth : membuat jadwal pelajaran, menentukan waktu istirahat dan bermain pada anak SD
·         Mengkomunikasikan hasil evaluasi psikologis untuk orang tua, guru, dan lain-lain sehingga mereka dapat memahami siswa, jika ada kesulitan dan bagaimana untuk melayani kebutuhan siswa. cth : mengetahui gaya belajar siswa
·         Melakukan penelitian tentang instruksi yang efektif, manajemen perilaku, program-program sekolah alternatif, dan intervensi kesehatan mental. cth : apabila siswa yg diajarkan berkebutuhan khusus dsb.
·         Menilai dan mengevaluasi berbagai masalah yang berkaitan sekolah dan aset anak  sekolah yang ditugaskan.
·         Intervensi langsung dengan siswa dan keluarga melalui konseling individu, kelompok pendukung, dan pelatihan keterampilan.Terlibat dalam pencegahan krisis dan layanan intervensi.

Peran psikolog sekolah dengan siswa untuk:
Meningkatkan prestasi dengan menilai hambatan
belajar dan menentukan strategi belajar
Meningkatkan pemahaman dan penerimaan
beragam budaya dan latar belakang


Peran psikolog sekolah dengan siswa dan keluarganya untuk:
Konsultasi dengan orang tua untuk membantu dalam memahami pembelajaran dan penyesuaian
Mengidentifikasi masalah perilaku yang mengganggu dengan keberhasilan sekolah .Evaluasi kelayakan untuk layanan pendidikan khusus (dalam sebuah tim multidisiplin)Dukungan siswa sosial, emosional, dan perilaku
kesehatan Mengasuh, Mengajar,dan meningkatkan kolaborasi rumah-sekolah .Membuat arahan dan membantu mengkoordinasikan dukungan layanan komunitas

Peran psikolog sekolah dengan guru untuk:
-Konsultasi dengan guru dan
implementasi kelas metode dan prosedur
dirancang untuk memfasilitasi murid belajar
dan untuk mengatasi belajar dan gangguan
perilaku.
-Membantu pendidik dalam melaksanakan suasana
yang aman, kelas sehat dan lingkungan sekolah.
-Mengidentifikasi dan menyelesaikan hambatan
akademis untuk belajar
-Merancang dan mengimplementasikan sistem
monitoring kemajuan siswa
-Desain dan intervensi akademis dan perilaku
melaksanakan
- Mendukung instruksi individual efektif
- Memotivasi semua siswa untuk terlibat dalam
pembelajaran

*      Peran Psikolog Sekolah dalam Tingkat SMP :
·         Asesment dengan pemeriksaan psikologi tentang bakat dalam menentukan kejuruan, untuk tes masuk dan kelas Akselerasi. Sub komponen: (1) Masalah Perilaku, (2) Masalah Pendidikan, dan (3) Masalah Mental
·         Assesment terhadap Kepala Sekolah dan guru yang bertujuan untuk menggali potensi individu dan membangun teamwork yang solid agar bermanfaat dalam mengembangkan sekolah.
·         Intervensi, Konsultasi dengan orang tua, Pemeriksaan Psikologi, Konseling siswa


*      Peran Psikolog sekolah ditingkat SMA
Dunia belajar mengajar (dunia pendidikan) merupakan salah satu lahan dari psikologi secara umum. Psikologi pendidikan berperan penting dalam peningkatan mutu siswa dengan menerapkan prinsip-prinsip psikologi kedalam dunia pendidikan. Psikologi dengan objek manusia (tingkah laku), sedangkan pendidikan berorientasi pada perubahan perilaku siswa, cocok untuk dipadukan dengan harapan mendapatkan perilaku siswa yang diinginkan.
       Peran Psikolog Sekolah
Pelaksanaan psikologi dalam hal diagnostik disekolah:
·         Pelaksanaan tes
·         Melakukan wawancara dengan siswa, guru, orangtua, serta orang-orang yang terlibat dalam pendidikan siswa
·           Observasi siswa di kelas, tempat bermain, serta dalam kegiatan sekolah lainnya
·         Mempelajari data kumulatif prestasi belajar siswa.







Minggu, 18 Mei 2014


PERANAN PSIKOLOGI dalam PEMBELAJARAN
Peranan psikologi dalam pembelajaran dan pengajaran yaitu : memahami siswa sebagai pelajar, memahami prinsip dan teori pembelajaran, memilih metode-metode pengajaran, menetapkan tujuan pembelajaran, menciptakan situasi pembelajaran yang kondusif, memilih dan menetapkan isi pengajaran, membantu siswa yang mendapat kesulitan dalam pembelajaran, memilih alat bantu pengajaran, menilai hasil pembelajaran, memahami  kepribadian dan profesi guru, membimbing  kepribadian  siswa.
APA ITU PEMBELAJARAN ???
Pembelajaran adalah suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan perilaku  yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Beberapa prinsip yang menjadi landasan pengertian tersebut ialah :
  1. Pembelajaran sebagai suatu usaha memperoleh perubahan perilaku. Prinsip ini bermakna bahwa proses pembelajaran itu ialah adanya perubahan perilaku dalam diri individu.
  2. Hasil pembelajaran ditandai dengan perubahan perilaku secara keseluruhan.
  3. Pembelajaran merupakan suatu proses. Prinsip ini mengandung makna bahwa pembelajaran merupakan suatu aktifitas yang berkesinambungan.
  4. Proses pembelajaran terjadi karena adanya sesuatu yang mendorong dan ada suatu tujuan yang ingin dicapai.
  5. Pembelajaran merupakan suatu pengalaman.
APA ITU PROSES PEMBELAJARAN ???
Proses pembelajaran ialah proses individu mengubah perilaku dalam upaya memenuhi kebutuhannya. Halini berarti bahwa individu akan melakukan kegiatan belajar apabila ia menghadapi situasi kebutuhan yang tidak bisa dipenuhi oleh insting atau kebiasaan.
Proses pembelajaran merupakan suatu aktivitas sebagai berikut :
  1. Individu merasakan adanya kebutuhan dan melihat tujuan yang ingin dicapai.
  2. Kesiapan (readiness) individu untuk mengetahui kebutuhan dan mencapai tujuan.
  3. Pemahaman situasi lingkungan.
  4. Menafsirkan situasi yaitu bagaimana individu melihat kaitan berbagai aspek yang terdapat dalam situasi.
  5. Tindak balas (respons)
  6. Akibat (hasil) pembelajaran.
Hasil dari proses pembelajaran ialah perubahan perilaku individu. Individu akan memperoleh perilaku yang baru, menetap, fungsional, positif, disadari, dsb. Perubahan perilaku sebagai hasil pembelajaran ialah perilaku keseluruhan yang mencakup aspek kognitiif, konatif, afektif, dan motorik.
Jenis-jenis pembelajaran berdasarkan dari aspek pembelajaran yang akan dicapai yaitu : pembelajaran keterampilan, pembelajaran sikap, dan pembelajaran pengetahuan. Dari sifatnya dibedakan antara pembelajaran formal, informal, dan non formal.
APA ITU TEORI DALAM PEMBELAJARAN ???
Teori merupakan suatu perangkat prinssip-prinsip yang terorganisasi mengenai peristiwa-peristiwa tertentu dalam lingkungan. Karakteristik suatu teori ialah memberikan kerangka kerja konseptual untuk suatu iinformasi dan dapat prinsip yang dapat diuji. Fungsi teori pembelajaran dalam pendidikan adalah:
  1. Memberikan garis-garis rujukan untuk perancangan pengajaran.
  2. Menilai hasil-hasil yang telah dicapai untuk digunakan dalam ruang kelas.
  3. Mendiagnosis masalah-masalah dalam ruang kelas.
  4. Menilai hasil penelitian yang dilaksanakan berdasarrkan teori-teori tertentu.
Teori pembelajaran behaviorisme yang berpendapat bahwa perilaku terbentuk melelui perkaiatan antara rangsangan (stimulus) dengan tindak balas (respon). Perubahan perilaku lebih banyak karena pengaruh lingkungan. Teori behaviorisme dibedakan antara teori pelaziman klasik dan teori pelaziman operan. Teori pelaziman klasik dipelopori oleh Ivan Pavlov, konsep atau prisip pembelajaran yaitu:

  1. Excitation (pergetaran) yaitu suatu rangsangan tak terazim atau alami dapat membangkitkanreaksi sel-sel tertentu, sehingga dapat menghasilkan tindak balas.
  2. Irradiaton (penularan) yaitu terjadi reaksi dari sel-sel lain yang berbeda di sekitar kawasann sl-sel yang bekenan debgan rangasangan tak terlazim.
  3. Stimulus generalization (generalisasi rangsangan) yaitu keadaan dimana individu memberika tindak balas yang sama terhadap ranggsangan tertentuu yang memiliki kesamaan walaupun tidak serupa.
  4. Extintion (penghapuan) yaitu suatu tidak balas akan hilang secarra perlahan-lahan apabila makin berkurangnya keterkaitann dengan rangsangan tak terlazim.
Teori pelaziman operan yang tokohnya yaitu Throndike, pada dasarnya poses pembelajaran merupakan pembinaan hubungan antara rangsangan tertentu dengan perilaku tertentu. Semua pembelajaran dilakukan melalui suatu prroses coba-salah (trial and error). Ada tiga hukum pembelajaran yaitu hukum hasil (law of effect) menyatakan bahwa hubungan antara rangsangan dan perilaku akan makin kukuh apabila ada kepuasan, dan akan makin diperlemah apabila terjadi ketidakpuasaan, hukum latihan (law of exercise) menyatakan suatu rangsangan dan perilaku akan makin kukuh apabila sering dilakukan latihan, dan hukum kesiapan (law of readiness) menyatakan bahwa hubungan rangsangan dan perilaku akan semakin kukuh apabila disertai dengan kesiapan individu.
Teori pembelajaran Gestalt, dalam pandangan ini pembelajaran merupakan suatu fenomena kognitif yang melibatkan persepsi terhadap suatu benda, orang, atau peristiwa dalam cara-cara yng berbeda. Beberapa aplikasi tori gestalt dalam proses pembelajaran adalah pengalaman tilikan (insight), pembelajaran yang bermakna (meaningful learning), perilaku bertujuan (purposive behavior), prinsip ruangg hidup (life space), dan transfer dalam pembelajaran.
PSIKOLOGI MENGAJAR
Pendidikan diwujudkan melalui proses pengajaran. Proses pengajaran yang efektif terbentuk melalui pengajaran yang meliki ciri-ciri sebagai berikut:
  1. Berpusat pada siswa
  2. Interaksi edukatif antara guru dengan siswa
  3. Suasana demokratis
  4. Variasi metode mengajar
  5. Guru profesional
  6. Bahan yang sesuai dan bermanfaat
  7. Lingkungan yang kondusif
  8. Sarana belajar yang menunjang
Model mengajar dikelompokkan dalam empat rumpun yaitu
  1. Rumpun model pemrosesan informasi, model ini berorientasi pada kecakapan siswa dam memproses informasi. terdiri atas:  model berpikir induktif, model latihan inkuri, inkuri ilmiah, penemuan konsep, pertumbuhan kognitif, model penata lanjutan dan memori.
  2. Rumpun model-model personal, model ini berorientasi kepada individu dan perkembangan keakuan (selfhood), terdiri atas; pengajaran non-direktif, latihan kesadaran, sinektik, sistem-sistem konseptual dan pertemuan kelas.
  3. Rumpun model interaksi sosial, model ini menekankan hubungan individu dengan orang lain atau masyarakat, terdiri dari; penentuan kelompok, inkuiri (penemuan sosial), metode laboratori, jurisprudensial, bermain peran, model penata lanjutan, dan simulasi sosial.
  4. Rumpun model behavior (perilaku), model ini menekankan pada aspek perubahan perilaku psikologis dan perilaku yang tidak dapat diamati, terdiri dari: manajemen kontingensi, kontrol diri, relaksasi, pengurangan ketegangan, latihan asertif desensitasi, latihan langsung.
PSIKOLOGI GURU
Peranan (role) guru artinya keseluruhan perilaku yang harus dilakukan guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai guru. Di dalam keluarga guru perperan sebagai pendidik dalam keluarga atau family educator, sedangkan di masyarakat, guru berperan sebagai pembina masyarakat (sosial developer), pendorong (social motivator), penemu (sosial inovator) dan sebagai agen masyarakat (social agent).
Beberapa faktor yang ikut mempengaruhi kinerja guru:
  1. imbalan kerja
  2. rasa aman dalam pekerjaan
  3. kondisi kerja yang baik
  4. kesempatan pengembangan diri
  5. hubungan pribadi
Kompetensi guru adalah pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang harus ada pada seseorang agar dapat menunjukan perilakunya sebagai guru. Kompetensi guru meliputi kompetensi personal, kompetensi profesional, kompetensi sosial, kompetensi intelektual dan kompetensi spiritual. Guru profesional adalah guru yang memiliki keahlian, tanggung jawab dan rasa kesejawatan yang didukung oleh etika profesi yang kuat.
Kepribadian merupakan keseluruhan perilaku dalam berbagai aspek yang secara kualitatif akan membentuk keunikan atau kekhasan seseorang dalam interkasi dengan lingkungan diberbagai situasi dan kondisi. Dalam lingkup pendidikan, penampilan guru merupakan hal yang amat penting untuk mewujudkan kineja secara tapat dan efektif. Dengan demikian sifat utama seorang guru adalah kemampuannya dalam mewujudkan penampilan kualitas kepribadian dalam interaksi pendidikan yang sebaik-baiknya agar kebutuhan dan tujuan tercapai secara efektif.