Jumat, 26 Desember 2014

Sukses Membuka Usaha Setelah Bangkit Dari Bencana


 Sukses Membuka Usaha Setelah Bangkit Dari Bencana

https://abriantonugraha.files.wordpress.com/2012/10/tarjono-slamet.jpg?w=593
Memiliki kekurangan fisik ternyata tidak membuat Tarjono Slamet menyerah pada keadaan. Lelaki berusia 39 tahun ini sempat merasa putus asa ketika Ia harus kehilangan kaki kirinya dan mengalami kerusakan syaraf pada sepuluh jari tangannya, akibat kecelakaan kerja yang dialaminya pada tahun 1990.
Saat itu Tarjono Slamet yang bekerja di PLN unit Klaten sedang memperbaiki jaringan sebuah menara bertegangan tinggi bersama dengan kedua rekannya. Sayangnya takdir berkehendak lain, pekerjaan tersebut tidak berjalan lancar dan tubuh Tarjono kesetrum listrik tegangan tinggi yang mengakibatkan dirinya tak sadarkan diri selama satu hari satu malam dan mengalami cacat permanen hingga sekarang ini.
Meskipun awalnya cukup berat bagi Tarjono untuk menerima musibah tersebut, namun Ia tidak lantas berpangku tangan dan menjadi beban bagi orang lain. Dengan dukungan penuh dari keluarga dan para sahabatnya, Tarjono mulai bangkit dan ikut bergabung di sebuah yayasan rehabilitasi penyandang cacat di kota Yogyakarta. Disanalah Tarjono mendapatkan pemulihan mental dan berbagai pendidikan serta keterampilan khusus yang kini menjadi modal utamanya dalam menjalankan bisnis kerajinan kayu.
Perjalanan Membuka Usaha
Setelah mendapatkan bekal keterampilan ditambah dengan pelatihan yang diikutinya hingga Selandia Baru, Belanda, dan Australia, Tarjono memutuskan untuk mendirikan CV. Mandiri Craft yang memproduksi aneka macam alat peraga edukatif yang terbuat dari kayu. Dengan modal uang sebesar 150 juta yang didapatkannya dari sisa tabungan selama bekerja di PLN, Tarjono merekrut 25 orang karyawan yang semuanya juga penyandang cacat dari daerah Semarang, Gunung Kidul, Magetan, dan Banyuwangi.
Bisnis tersebut berkembang cukup pesat hingga berhasil mendatangkan omset penjualan setiap bulannya 150 juta rupiah pada tahun 2005 sampai awal tahun 2006. Namun, keberhasilan tersebut harus kembali diuji dengan bencana gempa bumi 5,9 SR yang meluluhlantakkan sebagian besar kota Yogyakarta, termasuk juga tempat usaha milik Tarjono. Mesin-mesin, serta satu container produk siap ekspor hancur tertimbun bangunan yang roboh karena bencana tersebut, bahkan diperkirakan kerugian yang ditanggung Tarjono saat itu mencapai angka milyaran rupiah.
Dengan modal usaha dan semangat yang masih tersisa, Tarjono mencoba mengajak rekan-rekannya untuk kembali bangkit menata ulang Mandiri Craft yang sempat hancur terkena bencana gempa bumi 5 tahun silam. Kegigihan tersebut ternyata membuahkan hasil yang manis, Tarjono mendapatkan bantuan dari donatur di berbagai negara, seperti Belanda, Malaysia, dan Jepang.
Semangat, ketekunan, serta kemandirian Tarjono dalam memberikan kesejahteraan bagi 55 orang karyawannya yang semuanya penyandang cacat, mengantarkan lelaki kelahiran Pekalongan ini sebagai penerimaDanamon Award 2010 dan berhasil memajukan usahanya hingga menembus pasar nasional bahkan internasional. Mandiri Craft kini telah menjadi produsen aneka mainan edukatif yang memiliki dua showroom besar yaitu di Jl. Parangtritis km 7,5 dan di Jl. Parangtritis km 9 Yogyakarta.
Semoga profil pengusaha Tarjono Slamet yang sukses membuka usaha setelah bangkit dari bencana, memberikan inspirasi bagi kita semua untuk terus berkarya, dan tak mudah putus asa. Lakukan apa yang Anda bisa, dan berikan manfaat bagi orang di sekitar Anda. Selalu ada peluang bila Anda mau untuk mencobanya. Salam sukses.

VIKTOR FRANKL (1905-1997)


Viktor Emil Frankl dilahirkan dalam keluarga Yahudi pada tanggal 26 Maret 1905 di Austria dan meninggal dunia pada tanggal 02 September 1997 di Austria. Nilai-nilai dan kepercayaan Yahudi memiliki pengaruh yang kuat terhadap Frankl. Hal tersebutlah yang membuat Frankl memiliki minat yang besar didalam persolan keagamaan, khususnya dalam konteks makna dari hidup. Viktor E. Frankl adalah Profesor dalam bidang neurologi dan psikiatri di The University of Vienna Medical School dan guru besar pada bidang logotherapy pada U.S. International University.
Viktor Emil Franklin merupakan pendiri logotherapy dan Analisis Eksistensial, "Aliran Wina Ketiga" dalam psikoterapi. Logotherapy merupakan gabungan dari kata logos yaitu meaning (makna), jadi Logotherapy merupakan terapi yang melampaui makna.

Landasan Filosofi dari Viktor Frankl: 
      1. The Freedom of Will
Yaitu kebebasan seseorang untuk bertanggung jawab. Menurut Frankl meskipun kondisi luar mempengaruhi kehidupan, namun individu bebas memilih reaksi dalam menghadapi,  merepson danmenangani kondisi-kondisi tersebut.  Manusia harus menghargai kemampuannya dalam mengambil sikap untuk mencapai kondisi yang diinginkannya. Manusia tidak sepenuhnya ditentukan oleh lingkungannya, namun dirinyalah yang lebih menentukan apa yang akan dilakukan terhadap berbagai kondisi itu. Dengan kata lain manusialah yang menentukan dirinya sendiri.

       2.    The Will to Meaning
Motivasi dasar manusia yang tertuju kepada hal-hal dasar di luar diri individu itu sendiri sehingga The Will to Meaning ini tidak bersifat self-centered (terpusat kepada diri sendiri).

       3.    The Meaning of Life
Pada dasarnya, manusia adalah makhluk yang selalu berusaha untuk memaknai hidupnya. Frankl menganggap bahwa makna hidupdapat ditemukan didalam kehidupan manusia dan hal tersebutbersifat unik, spesisfik, personal, sehingga masing-masing orang mempunyai makna hidupnya yang khas dan cara penghayatan yang berbeda antara pribadi yang satu dengan yang lainnya. The Meaning of Life tidak dapat kita terima dari orang lain ataupun diberikan oleh orang lain, sebab kita harus dapat menemukannya dengan diri sendiri kita.

Sumber Makna Hidup menurut Viktor Frankl:
     1.     Creative Values
Makna hidup seseoang hendaknya berasal dari berkarya, bekerja, menciptakan, dan melaksanakannya karena seorang individu memang mencintai apa yang dikerjakannya.
     2.    Experiental Values
Bagaimana seorang individu meyakini dan memahami kebenaran yang ada, nilai-nilai keyakinan, keindahan, cinta kasih, serta keimanannya.
     3.    Attitudinal Values
Bagaimana seorang individu dapat mengambil sikap dan langkah yang tepat dan pasti terhadap suatu peristiwa buruk yang menimpanya dan tidak dapat dihindarinya.


PEMBAHASAN (ANALISIS KASUS)

Meskipun awalnya cukup berat bagi Tarjono untuk menerima musibah tersebut, namun Ia tidak lantas berpangku tangan dan menjadi beban bagi orang lain. Dengan dukungan penuh dari keluarga dan para sahabatnya, Tarjono mulai bangkit dan ikut bergabung di sebuah yayasan rehabilitasi penyandang cacat di kota Yogyakarta. Disanalah Tarjono mendapatkan pemulihan mental dan berbagai pendidikan serta keterampilan khusus yang kini menjadi modal utamanya dalam menjalankan bisnis kerajinan kayu.yaitu, The Freedom of Will.

Perjalanan membuka usaha
Setelah mendapatkan bekal keterampilan ditambah dengan pelatihan yang diikutinya hingga Selandia Baru, Belanda, dan Australia, Tarjono memutuskan untuk mendirikan CV. Mandiri Craft yang memproduksi aneka macam alat peraga edukatif yang terbuat dari kayu. Dengan modal uang sebesar 150 juta yang didapatkannya dari sisa tabungan selama bekerja di PLN, Tarjono merekrut 25 orang karyawan yang semuanya juga penyandang cacat dari daerah Semarang, Gunung Kidul, Magetan, dan Banyuwangi.
Bisnis tersebut berkembang cukup pesat hingga berhasil mendatangkan omset penjualan setiap bulannya 150 juta rupiah pada tahun 2005 sampai awal tahun 2006. Namun, keberhasilan tersebut harus kembali diuji dengan bencana gempa bumi 5,9 SR yang meluluhlantakkan sebagian besar kota Yogyakarta, termasuk juga tempat usaha milik Tarjono. Mesin-mesin, serta satu container produk siap ekspor hancur tertimbun bangunan yang roboh karena bencana tersebut, bahkan diperkirakan kerugian yang ditanggung Tarjono saat itu mencapai angka milyaran rupiah.
. Seperti yang dikatakan oleh Viktor Frankl, bahwa individu bebas memilih reaksi dalam menghadapi,  merepson danmenangani kondisi-kondisi tersebut.  Manusia harus menghargai kemampuannya dalam mengambil sikap untuk mencapai kondisi yang diinginkannya. Manusia tidak sepenuhnya ditentukan oleh lingkungannya, namun dirinyalah yang lebih menentukan apa yang akan dilakukan terhadap berbagai kondisi itu. Dengan kata lain manusialah yang menentukan dirinya sendiri. Sesuai dengan konsep The Will to Meaning,
Konsep The Meaning of Life dapat kita lihat di sini, Dengan modal usaha dan semangat yang masih tersisa, Tarjono mencoba mengajak rekan-rekannya untuk kembali bangkit menata ulang Mandiri Craft yang sempat hancur terkena bencana gempa bumi 5 tahun silam. Kegigihan tersebut ternyata membuahkan hasil yang manis, Tarjono mendapatkan bantuan dari donatur di berbagai negara, seperti Belanda, Malaysia, dan Jepang.
Dimana The Meaning of Life tidak dapat kita terima dari orang lain ataupun diberikan oleh orang lain, sebab kita harus dapat menemukannya dengan diri sendiri kita. makna hidup bersifat unik, spesisfik, personal, sehingga masing-masing orang mempunyai makna hidupnya yang khas dan cara penghayatan yang berbeda antara pribadi yang satu dengan yang lainnya.

Teori Viktor Frankl mengenai 3 Sumber makna hidup yang dikaitkan dengan kasus di atas adalah sebagai berikut:
     1.     Creative Values
Makna hidup seseoang hendaknya berasal dari berkarya, bekerja, menciptakan, dan melaksanakannya karena seorang individu memang mencintai apa yang dikerjakannya. Semangat, ketekunan, serta kemandirian Tarjono dalam memberikan kesejahteraan bagi 55 orang karyawannya yang semuanya penyandang cacat, mengantarkan lelaki kelahiran Pekalongan ini sebagai penerimaDanamon Award 2010 dan berhasil memajukan usahanya hingga menembus pasar nasional bahkan internasional.
     2.    Experiental Values
Bagaimana seorang individu meyakini dan memahami kebenaran yang ada, nilai-nilai keyakinan, keindahan, cinta kasih, serta keimanannya. Meskipun awalnya cukup berat bagi Tarjono untuk menerima musibah tersebut, namun Ia tidak lantas berpangku tangan dan menjadi beban bagi orang lain. Dengan dukungan penuh dari keluarga dan para sahabatnya, Tarjono mulai bangkit dan ikut bergabung di sebuah yayasan rehabilitasi penyandang cacat di kota Yogyakarta. Disanalah Tarjono mendapatkan pemulihan mental dan berbagai pendidikan serta keterampilan khusus yang kini menjadi modal utamanya dalam menjalankan bisnis kerajinan  kayu.

     3.    Attitudinal Values
Bagaimana seorang individu dapat mengambil sikap dan langkah yang tepat dan pasti terhadap suatu peristiwa buruk yang menimpanya dan tidak dapat dihindarinya Memiliki kekurangan fisik ternyata tidak membuat Tarjono Slamet menyerah pada keadaan. Lelaki berusia 39 tahun ini sempat merasa putus asa ketika Ia harus kehilangan kaki kirinya dan mengalami kerusakan syaraf pada sepuluh jari tangannya, akibat kecelakaan kerja yang dialaminya pada tahun 1990. Dengan modal usaha dan semangat yang masih tersisa, Tarjono mencoba mengajak rekan-rekannya untuk kembali bangkit menata ulang Mandiri Craft yang sempat hancur terkena bencana gempa bumi 5 tahun silam. Kegigihan tersebut ternyata membuahkan hasil yang manis, Tarjono mendapatkan bantuan dari donatur di berbagai negara, seperti Belanda, Malaysia, dan Jepang.


Kamis, 19 Juni 2014

HOMESCHOOLING


Nama : Endang Safitri Siregar
Nim : 13-002

Ada banyak fenomena yang terjadi dalam dunia pendidikan Indonesia, ada yang membawa dampak buruk ada  pula yang membawa dampak baik. Semua tergantung pada cara kita memandang dan menanggapi setiap fenomena yang terjadi. Berikut ini ada 3 fenomena seputar dunia pendidikan di Indonesia beserta pembahasannya ditinjau dari sudut pandang beberapa teori.
FENOMENA 1 “HOMESCHOOLING”
sumber: hadisupeno.com/pendidikan/57-fenomena-pendidikan-homeschooling.html

Pendidikan Homeschooling saat ini sedang marak-maraknya dilakukan oleh para orang tua kepada anaknya untuk bersekolah tetapi sekolahnya di rumah dengan bantuan guru yang bisa jua gurunya adalah orang tua,guru private,atau para tutor mengajar anak di rumah.Ia tidak terikat pada lembaga pendidikan konvensional seperti sekolah atau lembaga nonformal lainnya.Tetapi kurikulum yang digunakan mengacu pada kurikulum pemerintah.
PEMBAHASAN
  1. Teori Psikologi Pendidikan 
Berdasarkan teori pendidikan dapat diketahui dalam artikel tersebut bahwa anak-anak dapat memiliki program apa saja yang dia sukai untuk dapat bersekolah salah satunya homeschooling tersebut.Jika dulu homeschooling diperuntukkan bagi anak-anak yang berkebutuhan khusus. Dengan adanya homeschooling ini,setiap anak dapat mengembangkan potensial yang ada pada dirinya sesuai mata pelajaran yang disukainya secara maksimal,anak homeschooling jua lebih aktif dan serius dalam pembelajaran belajar dirumahnya daripada diluar rumah seperti sekolah. Tapi homeschooling ada jua dampak negatifnya,kurangnya sosialisasi seorang anak terhadap lingkungan luarnya atau kurangnya sosialisasi terhadap teman sebayanya dalam pengalaman hidup.Dan jika anak homeschooling cuma belajar bersama guru atau tutor yang mengajarinya,dan gak adanya persaingan untuk mencapai prestasi atau sebuah peringkat atau juara siapa yang paling pintar diantara yang pintar atau diantara teman-teman sebayanya.itu salah satu dampak negatifnya homeschooling.

2.      Teori Pendidikan Keluarga

Dalam pembahasan teori ini terhadap artikel tersebut bahwa anak-anak yang homeschooling walaupun tidak belajar di sekolah namun mereka dapat belajar di rumah bersama keluarganya.dalam hal ini anak hanya bersosialisasi dengan keluarganya tanpa adanya teman sebaya nya.Keluarga bisa dianggap sebagai pengganti temannya sehingga keluarga yang tinggal bersamanya dalam satu rumah dianggap sudah seperti temannya.Misalnya peran orang tua sebagai keluarganya yang sekarang dekat padanya yaitu mengetahui segala perasaannya yang sedang sedih,kacau,maupun senang,pembentuk kepribadian mental, sikap dan perilaku anaknya kepada orangtuanya.Dalam hal ini peran orang tua terhadap anaknya sangat penuh dalam hal apapun yang masih berada di lingkungan keluarganya.Orang tua dapat mengetahui,mengontrol,dan menasehati perilaku2 anak yang baik maupun yang tidak baik daripada jika anak berada di sekolah dan juga dapat mengompakkan antara anak dan orang tua.Jika berada di sekolah tentu saja orangtua hanya sepintas tahu bagaimana perilaku anaknya itupun kalau dikasi tahu oleh gurunya.itu makanya orangtua salah satunya memilih homeschooling utk dapat anaknya dapat belajar dengan baik

3.      Teori Bimbingan Sekolah

Dalam pembahasan dari teori bimbingan sekolah dapat diketahui dalam artikel tersebut bahwa anak-anak homeschooling dapat belajar dengan baik dan dapat mengekspresikan dirinya atau mengembangkan bakatnya,membentuk kepribadian dan karakter sifat anak tersebut sesuai pengetahuan yang didapatnya dari tutor atau guru tanpa harus belajar di sekolah.sistem pengajarannya sama seperti sistem pengajaran/kurikulum yang dibuat oleh pemerintah yaitu dengan dibantu oleh guru-guru atau tutor yang datang ke rumah untuk belajar bersama anak tersebut.Memang dalam teori Gadner dikatakan bahwa intelegensi setiap anak berbeda-beda walaupun begitu bukan berarti anak yang belajar di rumah intelegensi lebih rendah dari pada anak2 reguler yang biasa belajar di sekolah.malah dapat kita lihat dari pembahasan artikel diatas,anak2 yang homeschooling lebih bagus nilainya atau lebih tinggi nilainya pada saat ujian nasional daripada anak2 reguler biasa yang belajar di sekolah.itu salah satunya menunjukkan sebenarnya ada jua manfaat keduanya2 anak di sekolahkan di salah satunya tersebut.

FENOMENA 2 “KEBOCORAN UAN”
Ujian Akhir Nasional merupakan tolak ukur bagi para pelajar untuk dapat menerima predikat lulus dalam menamatkan pendidikannya. Ujian Akhir Nasional yang memiliki standar nilai kelulusan cukup tinggi menjadi momok menakutkan untuk para pelajar. Kebanyakan pelajar merasa cemas akan tidak lulus, pihak sekolah sendiripun akan merasa malu bila para siswa di sekolahnya tidak dapat lulus dalam Ujian Akhir Nasional. Ketakutan pihak sekolah dan para pelajar tersebutlah yang akhirnya membuka cela untuk mencoreng nama baik UAN dengan melakukan berbagai kecurangan untuk dapat meluluskan para pelajar.
PEMBAHASAN
  1. Teori Psikologi Pendidikan 
Teori psikologi pendidikan tentu saja mengajarkan etika yang baik bagi pengajar ataupun pelajar dalam proses pembelajaran. Namun bila pada kasus seperti fenomena diatas tentunya itu sudah melenceng jauh. Nama pendidikan sudah tercoreng oleh ulah oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab. Perilaku curang dalam ujian nasional akan menjadi pengajaran yang buruk bagi para penerus bangsa. Seharusnya para guru memberikan motivasi para pelajar agar mau bekerja keras untuk mendapat nilai ujian yang baik, bukan malah meluruskan tindakan pelajar yang menyalah.

2.      Teori Pendidikan Keluarga

Keluarga adalah faktor yang sangat mempengaruhi sikap dan perilaku seorang anak, apabila seorang anak dididik oleh keluarga yang baik tentunya anak tersebut akan bertingkahlaku baik pula. Namun jika sang anak tidak di berikan pengajaran yang baik dirumah maka dalam bermasyarakat tentunya sang anak juga akan bermasalah. Dalam kasus kecurangan unjian nasional sebenarnya peran keluarga atau orang tua memiliki andil yang cukup besar. Apabila sedari kecil orang tua sudah menanamkan nilai kejujuran pada sang anak tentunya anak tidak akan mau melakukan kecurang pada ujian nasional. Dan bila orang tua juga telah mengenalkan sikap berjiwa besar dalam menerima kekalahan sang anaknya tentunya tidak akan begitu cemas untuk menghadapi ujian akhir nasional.

3.      Teori Bimbingan Sekolah

Sekolah sebagai rumah kedua para pelajar, sudah selayaknya menjadi tempat bernaung dan belajar bagi para pelajar. Penanaman nilai-nilai kejujuran dan etika yang telah dibawa dari rumah seharusnya dapat diterapkan disekolah. Namun jika akhirnya malah terjadi kejadian seperti kebocoran ujian akhir nasional didalam sekolah, dapat dipastikan sekolah tersebut tidak menjujung nilai kejujuran dan sportifitas. Pihak sekolah belum mampu untuk mendidik perilaku para pelajarnya karena perilaku pihak sekolah sendiri masih belum benar.

FENOMENA 3 “EKONOMI PENGHAMBAT PENDIDIKAN”
Bukan menjadi rahasia umum jika uang adalah pengatur segala macam urusan di negara ini. Uang adalah hal terpenting bagi seseorang untuk dapat memenuhi hal yang diinginkannya. Begitu juga dengan pendidikan di negeri ini yang dapat diraih jika seseorang memiliki uang yang cukup. Di Indonesia masih banyak daerah terpencil yang belum terjangkau pendidikan. Masyarakat daerah terpencil yang sudah mengenyam bangku pendidikan mendapat porsi pendidikan yang berbeda dengan masyarakat kota dikarenakan kekurangan biaya, tenaga pengajar, sarana prasarana sekolah, dan masih banyak lagi hal yang menjadi faktor mengapa pendidikan begitu langka di beberapa tempat di tanah air bahkan pelaksanaan pendidikan di Indonesia kurang merata  terkesan tidak diperdulikan.
PEMBAHASAN
  1. Teori Psikologi Pendidikan 
Berdasarkan teori psikologi pendidikan ada beberapa tindakan yang bisa ditawarkan sekalipun hanya untuk sekedar meminimalisir ketidakseimbangan antara pendidikan di desa dan dikota antara lain
a.       Membentuk pandangan positif mengenai pentingnya pendidikan
b.      Memilih strategi atau metode pembelajaran yang sesuai.
c.       Memberikan bimbingan atau bahkan memberikan konseling.
d.      Memfasilitasi dan memotivasi belajar peserta didik.
e.       Menciptakan iklim belajar yang kondusif.
g.      Menilai hasil pembelajaran yang adil
h.      memperhatikan minat dn prestasi siswa khususnya siswa yang kurang mampu

2.      Teori Pendidikan Keluarga

Keluarga didesa dengan keluarga di kota memang memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Mulai dari cara pandang dan berfikir sampai cara mendidikan seorang anak. Kebanyakan keluarga didesa tidak begitu memprioritaskan pendidikan anaknya, terutama anak perempuan yang dianggap hanya akan tinggal dirumah. Dengan keterbatasan keluarga didesa pihak yang paling bertanggungjawab untuk fenomena ini adalah pemerintah. Pemerintah harus lebih memperhatikan semua masyarakat dari berbagai macam kalangan. Bila pemerintah mau tanggap untuk melakukan sosialisasi tentunya pola pikir masyarakat desa akan bisa lebih maju (desa= daerah terpencil)

3.      Teori Bimbingan Sekolah

Sekolah didaerah terpencil tentunya sangat jauh berbeda dengan sekolah didaerah perkotaan. Sarana prasarana yang berbeda, tenaga pengajar yang kekurangan dan akses menuju sekolah yang kurang baik membuat pendidikan jadi begitu mahal. Semua hal tersebut tergantung pada kebijakan pemerintah, apabila pemerintah mau memperhatikan pendidikan didaerah terpencil seperti tenaga pengajar yang baik sarana dan prasarana yang bagus pendidikan di sekolah-sekolah daerah terpencil akan dapat maju dan setara dengan pendidikan didaerah kota besar.

Referensi by ;
thanks to
Laura Marsaulina Malau,dkk (2010)


Jumat, 06 Juni 2014

PEDAGOGI & ANDRAGOGI













Nama : ENDANG SAFITRI SIREGAR
NIM   : 13-002
Assalamualaikum wr wb

Selamat malam teman- teman saya ingin menceritakan sedikit pengalaman saya selama  saya belajar dalam Dunia Pendidikan.  Bermula dari saya mendapatkan pengajaran PEDAGOGI hingga sekarang yang telah berubah menjadi ANDRAGOGI  seiring dengan  pertumbuhan dan perkembangan saya .
Sebelum nya ini ada penjelasan sedikit mengenai PEDAGOGI & ANDRAGOGI
PEDAGOGI :adalah  ilmu yang mempelajari bagaimana anak-anak belajar
ANDRAGOGI : adalah ilmu yang mempelajari bagaimana orang dewasa belajar

PENGALAMAN SAYA
PEDAGOGI

Sistem pembelajaran secara Pedagogi saya dapatkan ketika saya duduk di bangku SD,SMP dan mungkin juga  sampai SMA , pada sistem pembelajaran seperti ini tentu saja saya  masih dikatakan sebagai murid atau siswi di dalam dunia pendidikan  dan sebagai anak didik, dalam  wilayah sekolah.dalam proses belajar mengajar pun saya masih terlalu pasif hanya diam saja mendengar materi yang di beri oleh guru, dan sekali kali diberikan tugas rumah , yang merupakan evaluasi penguasaan materi dari guru saya .
Sepanjang pembelajaran , semuanya berpusat pada pada isi  dan hanya bersifat teoritis  saja . , dan tujuan  pencapaian pembelajaran pun sudah ditentukan sebelumnya , dengan membuat rancangan  target pembelajaran yang harus dicapai , dan murid hanya bisa menerima ilmu atau  pembelajaran sesuai dengan rancangan tujuan / target keberhasilan murid yang di susun oleh guru, dan staf pengajar lainnya.
Keterikatan pembelajaran yang ada di pihak guru , meminimalkan perluasan materi yang saya  dapatkan ketika masa itu , sehingga apa yang dituangkan oleh guru itulah  yang menjadi  patokan bagi saya dalam belajar, benar/ salah dan sesuai  atau  tidak semuanya tergantung oleh guru nya . selain itu dalam mengerjakan tugas atau pembahasan mata pelajaran waktu dan kesigapan dari murid / saya sendiri, itu di kendalikan oleh guru, sehingga hasil pencapaian prestasi seorang murid itu di atur oleh guru. Misalnya pada Ujian matematika  guru memberikan waktu yang sesuai dengan kemampuan muridnya , dan mengatur kecepatan dalam penyelesaiannya , sehingga terkadang banyak materi yang terabaikan karena ,sebelum lanjut dalam materi  selanjutnya materi sebelumnya harus di pahami terlebih dahulu.sehingga kami harus benar- benar paham atas materi yang diberikan .
Dan dalam proses belajar mengajar pun , siswa sama sekali belum memiliki pengalaman terhadap materi yang disampaikan, dan kurang nya informasi mengenai bahasan pembelajaran tersebut , sehingga  tugas seorang guru dalam Sistem Pedagogi ini pun Guru lah yang menjadi sumber utama murid yang memberikan informasi atau ide- ide serta contoh dalam kegiatan belajar mengajar disekolah . terima kasih itulah sistem pembelajaran PEDAGOGI yang saya  dapatkan .



ANDRAGOGI
Sistem pembelajaran ANDRAGOGI  pun saya dapatkan di bangku perkuliahan , tapi karena suasana pembelajaran yang masih baru dalam dunia pengetahuan saya , membuat saya canggung dalam bersikap dewasa untuk belajar .
Dalam perguruan tinggi sapaan dari seorang pelajar bisa dikatakan sebagai peserta didik atau warga belajar dan biasanya disebut juga sebagai mahasiswa ,perbedaan metode pembelajaran yang saya dapat kan pun berupa pelatihan yang bersifat aktif sehingga menuntut seorang pelajar untuk sigap dan terampil , serta berlaku kritis  dalam proses belajar mengajar. Seperti melakukan persentasi dalam setiap penyampaian materi yang disampaikan oleh peserta didik,dan melakukan pengamatan dan penjelajahan di lapangan seperti observasi .
Tujuan pembelajaran yang ada dalam sistem perkuliahan atau yg saya jalani saat ini itu sangat flexibel / bebas jadi seorang pelajar lah yangg menentukan hasil pencapaian prestasi nya sendiri , seorang dosen atau tenaga pengajar hanya sebagai fasilitator dalam mengajar dia tidak mengharuskan ,dam memperdulikan para peserta didik nya untuk paham dan mau menerima ajarannya . tapi kita harus dituntut untuk bisa menguasai pembelajaran dengan metode kita sendiri tergantung bagaimana cara kita untuk menerima pembelajaran tersebut dengan baik , dan sungguh-sungguh.misalnya kita hanya belajar dengan mencatat atau mengumpulkan slide- slide yg diberikan oleh dosen .
Bukan hanya itu pembelajaran pun menjadi pengaruh dalam waktu dan kecepatan kita dalam menerima isi pembelajaran tersebut , maka dari itu kita di tuntut sigap dan lebih kritis dalam belajar.selain itu di upayakan dan diharapkan agar pelajar atau mahasiswa psikologi memiliki pengalaman atas apa yang di ajarkan agar dapat berkotribusi dan menuangkan pemahamanya dalam  pembelajaran tersebut ,seperti dalam mata kuliah psi Pendidikan , yang menuntut mahasiswa untuk menjeelaskan materi Pedagogi dan Andragogi ini.
 sehingga dalam sistem pembelajaran ANDRAGOGI ini pun para pelajar atau mahasiswa dituntut untuk menuangkan dan menerapkan , ide-ide  dan contoh –contoh, sesuai dengan pemahaman pelajar
demikianlah pengalaman saya yang saya dapatkan dalam dunia Pendidikan yang saya jalani sekarang ini.terima kasih perhatiannya, saya mengucapkan TERIMA KASIH ALL

Rabu, 28 Mei 2014

Peran dan Fungsi Psikolog Sekolah Tiap Jenjang Pendidikan


KELOMPOK 10 :
Endang Safitri Siregar            (131301002)
Yunirwan Siregar                   (131301027)
Rinie Indira Nauly                  (131301066)
Lindka Pertiwi                       (131301068)
Andriani Christine Buaton      (131301104)

Peran dan Fungsi Psikolog Sekolah Tiap Jenjang Pendidikan

*      Peran Psikolog Sekolah pada Anak TK:
             Sebagai Evalutor, artinya psikolog berperan dalam jalannya sistem belajar mengajar yang berlangsung. Apakah suatu kurikulum itu berjalan dengan baik atau tidak.
·         Mengawasi berjalannya proses belajar mengajar. Misalnya, mengadakan wawancara kepada pendidik, petugas kebersihan, atupun keamanan guna menghindari hal- hal yang tidak diinginkan, seperti pelecehan seksual.
·         Mengembangkan potensi yang dimiliki program tersebut
·         Memberikan pelayanan psikologis pada anak yang bermasalah. Hal ini perlu dilakukan untuk menghilangkan trauma anak pada hal-hal tertentu misalkan pada anak yang mengalami pelecehan seksual, masalah dalam keluarga, dll.

*      Peran Psikolog Sekolah pada Anak SD :
·         membuat dan mengembangkan kurikulum cth : membuat jadwal pelajaran, menentukan waktu istirahat dan bermain pada anak SD
·         Mengkomunikasikan hasil evaluasi psikologis untuk orang tua, guru, dan lain-lain sehingga mereka dapat memahami siswa, jika ada kesulitan dan bagaimana untuk melayani kebutuhan siswa. cth : mengetahui gaya belajar siswa
·         Melakukan penelitian tentang instruksi yang efektif, manajemen perilaku, program-program sekolah alternatif, dan intervensi kesehatan mental. cth : apabila siswa yg diajarkan berkebutuhan khusus dsb.
·         Menilai dan mengevaluasi berbagai masalah yang berkaitan sekolah dan aset anak  sekolah yang ditugaskan.
·         Intervensi langsung dengan siswa dan keluarga melalui konseling individu, kelompok pendukung, dan pelatihan keterampilan.Terlibat dalam pencegahan krisis dan layanan intervensi.

Peran psikolog sekolah dengan siswa untuk:
Meningkatkan prestasi dengan menilai hambatan
belajar dan menentukan strategi belajar
Meningkatkan pemahaman dan penerimaan
beragam budaya dan latar belakang


Peran psikolog sekolah dengan siswa dan keluarganya untuk:
Konsultasi dengan orang tua untuk membantu dalam memahami pembelajaran dan penyesuaian
Mengidentifikasi masalah perilaku yang mengganggu dengan keberhasilan sekolah .Evaluasi kelayakan untuk layanan pendidikan khusus (dalam sebuah tim multidisiplin)Dukungan siswa sosial, emosional, dan perilaku
kesehatan Mengasuh, Mengajar,dan meningkatkan kolaborasi rumah-sekolah .Membuat arahan dan membantu mengkoordinasikan dukungan layanan komunitas

Peran psikolog sekolah dengan guru untuk:
-Konsultasi dengan guru dan
implementasi kelas metode dan prosedur
dirancang untuk memfasilitasi murid belajar
dan untuk mengatasi belajar dan gangguan
perilaku.
-Membantu pendidik dalam melaksanakan suasana
yang aman, kelas sehat dan lingkungan sekolah.
-Mengidentifikasi dan menyelesaikan hambatan
akademis untuk belajar
-Merancang dan mengimplementasikan sistem
monitoring kemajuan siswa
-Desain dan intervensi akademis dan perilaku
melaksanakan
- Mendukung instruksi individual efektif
- Memotivasi semua siswa untuk terlibat dalam
pembelajaran

*      Peran Psikolog Sekolah dalam Tingkat SMP :
·         Asesment dengan pemeriksaan psikologi tentang bakat dalam menentukan kejuruan, untuk tes masuk dan kelas Akselerasi. Sub komponen: (1) Masalah Perilaku, (2) Masalah Pendidikan, dan (3) Masalah Mental
·         Assesment terhadap Kepala Sekolah dan guru yang bertujuan untuk menggali potensi individu dan membangun teamwork yang solid agar bermanfaat dalam mengembangkan sekolah.
·         Intervensi, Konsultasi dengan orang tua, Pemeriksaan Psikologi, Konseling siswa


*      Peran Psikolog sekolah ditingkat SMA
Dunia belajar mengajar (dunia pendidikan) merupakan salah satu lahan dari psikologi secara umum. Psikologi pendidikan berperan penting dalam peningkatan mutu siswa dengan menerapkan prinsip-prinsip psikologi kedalam dunia pendidikan. Psikologi dengan objek manusia (tingkah laku), sedangkan pendidikan berorientasi pada perubahan perilaku siswa, cocok untuk dipadukan dengan harapan mendapatkan perilaku siswa yang diinginkan.
       Peran Psikolog Sekolah
Pelaksanaan psikologi dalam hal diagnostik disekolah:
·         Pelaksanaan tes
·         Melakukan wawancara dengan siswa, guru, orangtua, serta orang-orang yang terlibat dalam pendidikan siswa
·           Observasi siswa di kelas, tempat bermain, serta dalam kegiatan sekolah lainnya
·         Mempelajari data kumulatif prestasi belajar siswa.