Nama : Endang Safitri Siregar
Nim : 13-002
Ada banyak fenomena yang terjadi dalam dunia pendidikan
Indonesia, ada yang membawa dampak buruk ada pula yang membawa dampak
baik. Semua tergantung pada cara kita memandang dan menanggapi setiap fenomena
yang terjadi. Berikut ini ada 3 fenomena seputar dunia pendidikan di Indonesia
beserta pembahasannya ditinjau dari sudut pandang beberapa teori.
FENOMENA 1 “HOMESCHOOLING”
sumber: hadisupeno.com/pendidikan/57-fenomena-pendidikan-homeschooling.html
Pendidikan Homeschooling saat ini sedang marak-maraknya
dilakukan oleh para orang tua kepada anaknya untuk bersekolah tetapi sekolahnya
di rumah dengan bantuan guru yang bisa jua gurunya adalah orang tua,guru
private,atau para tutor mengajar anak di rumah.Ia tidak terikat pada lembaga
pendidikan konvensional seperti sekolah atau lembaga nonformal lainnya.Tetapi
kurikulum yang digunakan mengacu pada kurikulum pemerintah.
PEMBAHASAN
- Teori
Psikologi Pendidikan
Berdasarkan
teori pendidikan dapat diketahui dalam artikel tersebut bahwa anak-anak dapat
memiliki program apa saja yang dia sukai untuk dapat bersekolah salah satunya
homeschooling tersebut.Jika dulu homeschooling diperuntukkan bagi anak-anak
yang berkebutuhan khusus. Dengan
adanya homeschooling ini,setiap anak dapat mengembangkan potensial yang ada
pada dirinya sesuai mata pelajaran yang disukainya secara maksimal,anak
homeschooling jua lebih aktif dan serius dalam pembelajaran belajar dirumahnya
daripada diluar rumah seperti sekolah. Tapi homeschooling ada jua dampak
negatifnya,kurangnya sosialisasi seorang anak terhadap lingkungan luarnya atau
kurangnya sosialisasi terhadap teman sebayanya dalam pengalaman hidup.Dan jika
anak homeschooling cuma belajar bersama guru atau tutor yang mengajarinya,dan
gak adanya persaingan untuk mencapai prestasi atau sebuah peringkat atau juara
siapa yang paling pintar diantara yang pintar atau diantara teman-teman
sebayanya.itu salah satu dampak negatifnya homeschooling.
2.
Teori
Pendidikan Keluarga
Dalam
pembahasan teori ini terhadap artikel tersebut bahwa anak-anak yang
homeschooling walaupun tidak belajar di sekolah namun mereka dapat belajar di
rumah bersama keluarganya.dalam hal ini anak hanya bersosialisasi dengan
keluarganya tanpa adanya teman sebaya nya.Keluarga bisa dianggap sebagai
pengganti temannya sehingga keluarga yang tinggal bersamanya dalam satu rumah
dianggap sudah seperti temannya.Misalnya peran orang tua sebagai keluarganya
yang sekarang dekat padanya yaitu mengetahui segala perasaannya yang sedang
sedih,kacau,maupun senang,pembentuk kepribadian mental, sikap dan perilaku
anaknya kepada orangtuanya.Dalam hal ini peran orang tua terhadap anaknya
sangat penuh dalam hal apapun yang masih berada di lingkungan keluarganya.Orang
tua dapat mengetahui,mengontrol,dan menasehati perilaku2 anak yang baik maupun
yang tidak baik daripada jika anak berada di sekolah dan juga dapat
mengompakkan antara anak dan orang tua.Jika berada di sekolah tentu saja
orangtua hanya sepintas tahu bagaimana perilaku anaknya itupun kalau dikasi
tahu oleh gurunya.itu makanya orangtua salah satunya memilih homeschooling utk
dapat anaknya dapat belajar dengan baik
3.
Teori
Bimbingan Sekolah
Dalam
pembahasan dari teori bimbingan sekolah dapat diketahui dalam artikel tersebut
bahwa anak-anak homeschooling dapat belajar dengan baik dan dapat
mengekspresikan dirinya atau mengembangkan bakatnya,membentuk kepribadian dan
karakter sifat anak tersebut sesuai pengetahuan yang didapatnya dari tutor atau
guru tanpa harus belajar di sekolah.sistem pengajarannya sama seperti sistem
pengajaran/kurikulum yang dibuat oleh pemerintah yaitu dengan dibantu oleh
guru-guru atau tutor yang datang ke rumah untuk belajar bersama anak
tersebut.Memang dalam teori Gadner dikatakan bahwa intelegensi setiap anak
berbeda-beda walaupun begitu bukan berarti anak yang belajar di rumah
intelegensi lebih rendah dari pada anak2 reguler yang biasa belajar di
sekolah.malah dapat kita lihat dari pembahasan artikel diatas,anak2 yang
homeschooling lebih bagus nilainya atau lebih tinggi nilainya pada saat ujian
nasional daripada anak2 reguler biasa yang belajar di sekolah.itu salah satunya
menunjukkan sebenarnya ada jua manfaat keduanya2 anak di sekolahkan di salah
satunya tersebut.
FENOMENA 2 “KEBOCORAN UAN”
Ujian Akhir Nasional merupakan tolak ukur bagi para pelajar untuk dapat
menerima predikat lulus dalam menamatkan pendidikannya. Ujian Akhir Nasional
yang memiliki standar nilai kelulusan cukup tinggi menjadi momok menakutkan
untuk para pelajar. Kebanyakan pelajar merasa cemas akan tidak lulus, pihak
sekolah sendiripun akan merasa malu bila para siswa di sekolahnya tidak dapat
lulus dalam Ujian Akhir Nasional. Ketakutan pihak sekolah dan para pelajar
tersebutlah yang akhirnya membuka cela untuk mencoreng nama baik UAN dengan
melakukan berbagai kecurangan untuk dapat meluluskan para pelajar.
PEMBAHASAN
- Teori Psikologi
Pendidikan
Teori psikologi pendidikan tentu saja mengajarkan etika yang baik bagi pengajar ataupun pelajar dalam
proses pembelajaran. Namun bila pada kasus seperti fenomena diatas tentunya itu
sudah melenceng jauh. Nama pendidikan sudah tercoreng oleh ulah oknum-oknum
yang tidak bertanggungjawab. Perilaku curang dalam ujian nasional akan menjadi
pengajaran yang buruk bagi para penerus bangsa. Seharusnya para guru memberikan
motivasi para pelajar agar mau bekerja keras untuk mendapat nilai ujian yang
baik, bukan malah meluruskan tindakan pelajar yang menyalah.
2.
Teori
Pendidikan Keluarga
Keluarga adalah faktor yang sangat mempengaruhi sikap dan perilaku seorang
anak, apabila seorang anak dididik oleh keluarga yang baik tentunya anak
tersebut akan bertingkahlaku baik pula. Namun jika sang anak tidak di berikan
pengajaran yang baik dirumah maka dalam bermasyarakat tentunya sang anak juga
akan bermasalah. Dalam kasus kecurangan unjian nasional sebenarnya peran
keluarga atau orang tua memiliki andil yang cukup besar. Apabila sedari kecil
orang tua sudah menanamkan nilai kejujuran pada sang anak tentunya anak tidak
akan mau melakukan kecurang pada ujian nasional. Dan bila orang tua juga telah
mengenalkan sikap berjiwa besar dalam menerima kekalahan sang anaknya tentunya
tidak akan begitu cemas untuk menghadapi ujian akhir nasional.
3.
Teori
Bimbingan Sekolah
Sekolah sebagai rumah kedua para pelajar, sudah selayaknya menjadi tempat
bernaung dan belajar bagi para pelajar. Penanaman nilai-nilai kejujuran dan
etika yang telah dibawa dari rumah seharusnya dapat diterapkan disekolah. Namun
jika akhirnya malah terjadi kejadian seperti kebocoran ujian akhir nasional
didalam sekolah, dapat dipastikan sekolah tersebut tidak menjujung nilai
kejujuran dan sportifitas. Pihak sekolah belum mampu untuk mendidik perilaku
para pelajarnya karena perilaku pihak sekolah sendiri masih belum benar.
FENOMENA 3 “EKONOMI PENGHAMBAT PENDIDIKAN”
Bukan menjadi rahasia umum jika uang adalah pengatur segala macam urusan di
negara ini. Uang adalah hal terpenting bagi seseorang untuk dapat memenuhi hal
yang diinginkannya. Begitu juga dengan pendidikan di negeri ini yang dapat diraih
jika seseorang memiliki uang yang cukup. Di Indonesia masih banyak daerah
terpencil yang belum terjangkau pendidikan. Masyarakat daerah terpencil yang
sudah mengenyam bangku pendidikan mendapat porsi pendidikan yang berbeda dengan
masyarakat kota dikarenakan kekurangan biaya, tenaga pengajar, sarana prasarana
sekolah, dan masih banyak lagi hal yang menjadi faktor mengapa pendidikan
begitu langka di beberapa tempat di tanah air bahkan pelaksanaan pendidikan di
Indonesia kurang merata terkesan tidak
diperdulikan.
PEMBAHASAN
- Teori Psikologi
Pendidikan
Berdasarkan teori psikologi pendidikan ada beberapa tindakan yang
bisa ditawarkan sekalipun hanya untuk sekedar meminimalisir ketidakseimbangan antara pendidikan di desa dan dikota antara
lain
a.
Membentuk
pandangan positif mengenai pentingnya pendidikan
b.
Memilih strategi atau metode pembelajaran yang sesuai.
c.
Memberikan bimbingan atau bahkan memberikan konseling.
d.
Memfasilitasi dan memotivasi belajar peserta didik.
g.
Menilai hasil pembelajaran yang adil
h.
memperhatikan minat dn prestasi siswa khususnya siswa
yang kurang mampu
2.
Teori Pendidikan
Keluarga
Keluarga didesa dengan keluarga di kota memang memiliki perbedaan yang
cukup signifikan. Mulai dari cara pandang dan berfikir sampai cara mendidikan
seorang anak. Kebanyakan keluarga didesa tidak begitu memprioritaskan
pendidikan anaknya, terutama anak perempuan yang dianggap hanya akan tinggal
dirumah. Dengan keterbatasan keluarga didesa pihak yang paling bertanggungjawab
untuk fenomena ini adalah pemerintah. Pemerintah harus lebih memperhatikan
semua masyarakat dari berbagai macam kalangan. Bila pemerintah mau tanggap
untuk melakukan sosialisasi tentunya pola pikir masyarakat desa akan bisa lebih
maju (desa= daerah terpencil)
3.
Teori
Bimbingan Sekolah
Sekolah didaerah terpencil tentunya sangat jauh berbeda dengan sekolah
didaerah perkotaan. Sarana prasarana yang berbeda, tenaga pengajar yang
kekurangan dan akses menuju sekolah yang kurang baik membuat pendidikan jadi
begitu mahal. Semua hal tersebut tergantung pada kebijakan pemerintah, apabila
pemerintah mau memperhatikan pendidikan didaerah terpencil seperti tenaga
pengajar yang baik sarana dan prasarana yang bagus pendidikan di
sekolah-sekolah daerah terpencil akan dapat maju dan setara dengan pendidikan
didaerah kota besar.
Referensi by ;
thanks to
Laura Marsaulina Malau,dkk (2010)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar