Assalamualaikum
maaf buk inilah tugas evaluasi dari kelompok 10, kurang lebih kami mohon maaf ya Buk , karena kami masih dalam proses belajar bu.
Evaluasi Observasi Sekolah
Nama
sekolah : Yayasan Pendidikan AMIR HAMZAH
Alamat : Jl. Meranti No. 1 Sei Putih Barat,Medan Petisah
Telp/email
: 061-4528167 webmaster.amirhamzah.org
Kelompok
: 10 (x)
Sebelum melakukan observasi untuk tugas mata kuliah
Psikologi Pendidikan, persiapan yang dilakukan oleh kami,kelompok 10, adalah
sebagai berikut :
Ø Menentukan
sekolah yang akan diobservasi
Dalam menentukan sekolah yang akan kami observasi,
kami berdiskusi terlebih dahulu. Kami membuat dua pilihan untuk sekolah yang
akan kami observasi. Sekolah yang pertama adalah YPI Amir Hamzah. Sekolah ini
menjadi salah satu pilihan dalam kelompok kami karena salah satu anggota
kelompok kami merupakan alumni dari sekolah tersebut. Dan sekolah kedua yang
menjadi salah satu pilihan kami juga ialah SMA Raksana. Salah satu anggota
kelompok kami juga ada yang menjadi alumni dari sekolah tersebut. Hingga
akhirnya, dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu dalam kelompok, kami
memutuskan untuk melakukan observasi di YPI Amir Hamzah
Ø Meminta
izin dengan pihak yayasan yang akan diobservasi dan membuat perjanjian dalam
hal waktu observasi.
Setelah memutuskan YPI Amir Hamzah menjadi sekolah
yang akan kami observasi,kelompok kami menghubungi pihak yayasan untuk meminta
izin melakukan observasi di sekolah tersebut dan mengatur waktu untuk melakukan
observasi
Ø Mengurus
surat izin untuk melakukan obsevasi di bagian akademik kampus psikologi.
Setelah mendapatkan izin dari YPI Amir hamzah,
kelompok kami mengurus surat izin di bagian akademik kampus psikologi. Surat
izin ini perlu sebagai tanda bahwa fakultas psikologi memberikan izin kepada
kelompok kami untuk melakukan observasi di YPI Amir Hamzah. Surat ini juga
perlu sebagai pengantar di YPI Amir Hamzah
Ø Perlengkapan
atribut
Untuk melakukan tugas observasi, kelompok kami
memutuskan untuk menggunakan jas almamater dan KTM pada saat obsevasi diadakan.
Hal ini bertujuan sebagai simbol bagi civitas akademika di sekolah yang kami
observasi bahwa kami berasal dari fakultas psikologi universitas sumatera
utara. Sehubungan dengan belum adanya jas almamater untuk mahasiswa/i angkatan
2013, maka kelompok kami berusaha untuk meminjam jas almamater kepada senior.
Ø Menyiapkan
materi dan membagi tugas pada saat obsevasi
Sebelum melakukan observasi, kelompok kami juga
menyiapkan materi. Maksudnya ialah kelompok kami membaca materi terlebih dahulu
yang akan menjadi acuan kami dalam melakukan observasi. Pembagian tugas juga
dilakukan agar pelaksanaan observasi berjalan dengan efektif dimana dua orang
melakukan observasi di dalam kelas dan tiga orang melakukan observasi di luar
kelas.
Dalam melakukan tugas observasi, kelompok kami
melaksanakannya selama dua hari.
v Observasi
hari pertama
Pada hari pertama melaksanakan tugas observasi, kami
terlebih dahulu menjumpai pihak yayasan untuk menyampaikan surat izin dari
fakultas psikologi dan juga mempertemukan dengan salah satu guru YPI Amir
Hamzah yaitu Bu Lida, untuk menentukan kelas yang akan kami observasi di hari
kedua observasi. Seluruh anggota kelompok didampingi oleh guru BP YPI Amir
hamzah, melakukan observasi terhadap fasilitas-fasilitas yang ada di YPI Amir
Hamzah. Selanjutnya, kami melakukan observasi terhadap proses pembelajaran di
sekolah YPI Amir Hamzah. Adapun YPI Amir Hamzah terdiri dari TK, SD, SMP, SMA,
dan SMK. Maka kelompok kami pun melakukan observasi di setiap tingkatan
pendidikan tersebut dan disertai dengan pengambilan dokumentasi dari setiap
kegiatan observasi kami ini.
v Observasi
hari kedua
Pada hari kedua observasi, kami terlebih dahulu
menjumpai guru yang akan mengajar di dalam kelas yang akan kami observasi, Bu
Lia Afriyanti, untuk meminta izin secara langsung kepada guru yang
bersangkutan. Beliau merupakan guru fisika yang juga merangkap sebagai guru
elektronika. Ibu tersebut akan mengajar mata pelajaran elektronika di kelas
yang akan kami observasi. Sesuai dengan pembagian tugas yang telah kami
tetapkan, ada yang melakukan observasi di dalam kelas dan ada yang di luar
kelas.
Bagi anggota kelompok yang melakukan observasi di
luar kelas, kami mengamati siswa/i yang sedang mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler seperti menari, latihan musik, olahraga, dll. Selain itu, kami
juga mengamati gaya belajar siswa/i dalam menerima pembelajaran dari guru dan
respon mereka terhadap guru serta etika di dalam kelas. Pada saat melakukan
observasi, kami juga mewawancarai beberapa siswa terhadap kegiatan pembelajaran
di kelas. Kami melakukan wawancara dalam tugas observasi kami ini dengan tujuan
untuk menambah informasi kepada kami tentang sistem dan kegiatan-kegiatan yang
ada di YPI Amir Hamzah.
Bagi anggota kelompok yang melakukan observasi di
dalam kelas, kami mengamati proses belajar di dalam kelas, cara berbicara guru
dan siswa di dalam kelas, sorot tatap mata guru kepada siswa dan setting
ruangan di dalam kelas. Dalam melakukan observasi, anggota kelompok kami duduk
di bagian belakang kelas tanpa mengganggu proses belajar mengajar di kelas.
Berbagai sikap siswa kami amati dan cara guru dalam menciptakan kelas yang
kondusif. Pada saat proses belajar mengajar berlangsung, kami juga mengambil
dokumentasi dari proses belajar mengajar tersebut.
Observasi di dalam kelas dilakukan dalam waktu 40
menit sehubungan dengan pelajaran elektronika yang berlangsung juga hanya 40
menit. Setelah selesai melakukan observasi, kelompok kami berfoto sama dengan
guru dan siswa yang kelasnya kami ob servasi sebagai dokumentasi kelompok
kami..
Setelah tugas observasi selesai dilakukan, kami
mengumpulkan berbagai data dan informasi yang kami dapat dalam observasi. Pengumpulan
data juga menjadi alat bantu untuk kelompok kami dalam melakukan evaluasi
terhadap tugas observasi sekolah dan dalam membuat laporan hasil observasi
sekolah
Analisis
dengan teori belajar dan teori perkembangan :
Adapun proses yang telah kami lakukan ini merupakan
salah satu aplikasi dari teori John Dewey yang menyatakan bahwa ”anak sebagai
pembelajar aktif” dan “pendidikan seharusnya difokuskan pada anak secara
keseluruhan dan memperkuat kemampuan anak untuk beradaptasi dengan
lingkungannya”. Ilmu yang telah kami
peroleh di dalam perkuliahan Psikologi Pendidikan selama 5 pertemuan menjadi
dasar bagi kami untuk dapat beradaptasi di lingkungan sekolah yang kami
observasi dan menjadi acuan bagi kami dalam menentukan langkah apa yang haru
kami lakukan. Dalam tugas observasi ini juga, menjadikan kami sebagai pebelajar
aktif. Berbagai ilmu yang telah kami peroleh tersebut, membuat kami semakin
paham dengan materi-materi tersebut sebab kami langsung melihat penerapan nyata
dalam kehidupan sehari-hari.
v Teori
Piaget
Dalam teori Piaget,
usia 11 tahun-dewasa berada pada tahap operasional formal. Pada tahap ini,
individu telah memiliki pikiran abstrak, idealis, dan logis. Dengan pemikiran
seperti ini, membuat individu memiliki kemampuan dalam memecahkan problem verbal dan kemampuan
membayangkan kemungkinan yang akan terjadi dari setiap langkah yang dilakukan.
Sesuai dengan teori
ini, kelompok kami telah mampu untuk berpikir abstrak dalam memecahkan masalah
untuk melaksanakan tugas observasi ini serta mencari solusi atas masalah
tersebut. Adapun masalah yang kami hadapi ialah waktu untuk observasi
dikarenakan anggota kelompok harus saling menyesuaikan jadwal kuliah untuk
mencari waktu yang tepat dalam melaksanakan observasi tanpa bolos kuliah.
Selain itu kami juga cukup mampu untuk berpikir dalam menyesuaikan langkah yang
harus kami ambil dengan instruksi dari dosen yang disajikan secara umum dan
verbal.
v Teori
Ekologi Bronfenbrenner
Dalam teori ini
dikatakan ada lima sistem lingkungan yang memengaruhi perkembangan seorang
anak. Salah satu dari lima sistem lingkungan tersebut ialah mikrosistem (sistem
lingkungan paling awal). Dalam mikrosistem, individu berinteraksi langsung
dengan guru, teman sebaya, dan orang lain serta adanya interaksi timbal balik
dalam teori ini.
Dalam kerja kelompok
yang telah kami lakukan, cukup membantu dalam mengkonstruksi sistem ini.
Kelompok kami banyak melakukan interaksi dengan orang lain seperti interaksi dengan
teman sekelompok dan teman lain yang membahas tentang tugas observasi sekolah.
Kami juga berinteraksi dengan pihak yayasan dalam meminta izin untuk melakukan
observasi di sekolah tersebut dan berinteraksi juga dengan pihak kampus dalam
pembuatan surat izin untuk observasi
v Teori
Kohlberg
Dalam teori ini, postconventional reasoning merupakan
level tertinggi dalam perkembangan dimana perkembangan moral telah di
internalisasikan dan penalaran moral telah muncul.
Sesuai dengan teori
ini, kaitannya dengan kinerja kelompok kami ialah kami melakukan tugas
observasi ini karena atas kemauan diri kami. Kami telah mampu berpikir berbagai
moral alternatif yang ada, mengembangkan pilihan-pilihan dalam melaksanakan
tugas ini hingga akhirnya menetapkan langkah yang terbaik untuk kelompok kami
dalam menyelesaikan tugas tersebut
Evaluasi terhadap Hasil Observasi
Dalam observasi yang kami lakukan di dalam kelas,
berbagai hal yang kami dapat adalah sebagai berikut :
Ø Dalam
proses pembelajaran yang kami amati, siswa aktif di dalam kelas
Di dalam kelas siswa aktif dalam menjawab pertanyaan
yang diberikan guru dan dalam memberikan
tanggapan. Hal ini mendukung pandangan dalam teori John Dewey yang menyatakan
bahwa anak sebagai pembelajar aktif.
Ø Guru
menguasai materi pelajaran yang disampaikan
Meskipun guru tersebut memegang dua bidang studi di
YPI Amir Hamzah, guru tersebut tetap dapat menguasai pelajaran elektronika yang
disampaikan di dalam kelas. Adapun hal ini menjadi salah satu aspek dari cara
mengajar yang efektif
Ø Guru
memiliki strategi mengajar dengan prinsip konstruktivisme
Konstruktivisme ini merupakan salah satu pendekatan
dalam pembelajaran yang menekankan individu secara aktif membangun
pehamamannya. Ini dapat kami amati di dalam kelas. Guru menyampaikan alat-alat
yang diperlukan pada ssat praktikum. Beberapa siswa masih bingung dengan
beberapa alat yang disampaikan gurunya. Namun guru membantu mendorong siswa
untuk paham alat yang mana yang dimaksudkan oleh gurunya dengan pemberian
beberapa clue dari alat tersebut
Ø Guru
memiliki keahlian dalam motivasional dan komunikasi
Saat guru menyampaikan instruksi untuk pelaksanaan
praktikum, guru juga memberikan motivasi kepada siswanya. Selain itu guru
tersebut juga memiliki keahlian dalam komunikasi yang tampak pada saat guru
berinteraksi dengan siswa. Siswa dapat memahami setiap perkataan guru tersebut
dan penggunaan bahasa juga sesuai dengan usia dari siswa yang diajar. Guru juga
dapat menangkap dengan cepat setiap pertanyaan yang dimaksudkan oleh siswanya
Ø Guru
kurang ahli dalam memanajemen kelas
Pada saat pelajaran berlangsung, guru kurang mampu
dalam menghandle kelas yang tampak
pada saat siswa bertanya di dalam kelas namun semua ikut berbicara dan guru
kurang mampu untuk menenangkan siswanya. Hal ini menjadikan kelas kurang
kondusif.
Ø Siswa
mampu dalam berpikir abstrak dan logis
Hal ini sesuai dengan teori perkembangan kognitif oleh
Jean Piaget. Adapun siswa yang duduk di bangku kela VII SMP telah berusia 12
Tahun dimana mereka berapa pada tahap operasional formal. Berpikir abstrak
siswa tampak pada saat guru memberikan sebuah gambaran bagaimana bentuk solder.
Guru menyampaikan beberapa ciri dari bentuk solder itu hingga akhirnya siswa
dapat mengetahuinya.
Ø Pemberian
punishment, reinforcement dan reward kepada
siswa
Dengan pemberian punishment,
reinforcement dan reward, sangat
mendukung teori operant conditioning sebagai
salah satu teori belajar. Dalam teori
belajar, pemberian reinforcement bertujuan untuk meningkatkan perilaku baik
yang diharapkan. Di dalam kelas, guru memberikan tugas kepada seluruh siswa
untuk mencari artikel yang berkaitan dengan materi yang diajarkan di dalam
kelas yaitu praktikum pembuatan lampu flip-flop lalu di print dan diserahkan
kepada guru yang bersangkutan dalam batas waktu yang telah ditentukan sebagai karcis
masuk ke dalam laboratorium. Jika tidak menyerahkan artikel, maka tidak bisa
mengikuti praktikum. Tindakan ini merupakan salah satu contoh dalam
reinforcement negatif. Bagi yang hasil praktikumnya paling bagus, akan diberi
hadiah/reward oleh guru. Tindakan ini
merupakan reinforcement positif.
Saat pelajaran berlangsung, ada dua orang siswa yang
lari-lari di dalam kelas dan hampir berantam. Guru memberikan punishment kepada
siswa ini dengan mencoret spidol di wajahnya.
Ø Siswa
memberikan atensi kepada guru yang menerangkan dengan mencatat hal yang
disampaikan oleh guru
Tindakan
dari siswa tersebut yang kami amati saat melakukan observasi di dalam kelas
merupakan salah satu cerminan perilaku dari teori pemrosesan informasi. Saat
guru menjelaskan tentang praktikum pembuatan lampu flip-flop, beberapa siswa memberikan
atensi mengenai informasi yang didaptkannya melalui gurunya dengan mencatat hal-hal
penting yang disampaikan oleh gurunya
Untuk observasi sekolah secara menyeluruh, beberapa
poin tambahan yang kami dapatkan ialah :
Ø Penggunaan
teknologi di dalam kelas
Beberapa kelas menggunakan fasilitas proyektor di
dalam kelas untuk menampilkan materi pembelajaran. Siswa juga diberikan tugas
untuk browsing dari internet terkait
materi pelajaran di kelas
Ø Anak
mematuhi peraturan di sekolah karena kesadaran sendiri
Dengan teori Kohlberg, siswa dapat dikategorikan ke
dalam level dan tahap perkembangan conventional reasoning
Ø Siswa
mulai memiliki hubungan dengan lawan jenis seperti berpacaran
Dalam usia 10-20 tahun, seseorang berada dalam tahap
identity vs identity confusion (Teori
Erik Erikson). Sesuai dengan perilaku yang ditunjukkan oleh siswa dimana mulai
menjalin hubungan dengan lawan jenis dalam pencarian identitas diri.
bloodiamo.blogspot.com
13002esa.blogspot.com
13104ab.blogspot.com
http://www.facebook.com/l.php?u=http%3A%2F%2Fyunirwan13027.blogspot.com%2F&h=CAQH5hHmg